Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Wamenaker Dukung Dedi Mulyadi Berantas Premanisme di Kawasan Industri

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Wamenaker Dukung Dedi Mulyadi Berantas Premanisme di Kawasan Industri
Foto: Arsip - Sejumlah pengunjuk rasa dari Keluarga Besar Sopir Indonesia (KBSI) menuntut penghapusan pungutan liar, intimidasi, premanisme serta mempercepat proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Mereka menghentikan truk yang melintas di Jalan Yos Sudarso, Koja, Jakarta, Selasa (11/2/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Pantau - Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam menindak tegas premanisme di kawasan industri dan pabrik-pabrik di Jawa Barat mendapat dukungan dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan.

“Banyak kawasan industri yang selama ini mengeluhkan adanya premanisme di lingkungan pabrik. Kami berharap kebijakan yang diterapkan di Jabar ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia,” ujar Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Selain itu, Wamenaker juga mendukung langkah Pemberantasan percaloan tenaga kerja di wilayah Jawa Barat (Jabar).

"Kami akan memastikan agar tidak ada perusahaan 'outsourcing' yang membebankan biaya tidak resmi kepada calon tenaga kerja," tegasnya.

Baca juga: Menperin Harap Satpol PP Bantu Jaga Kawasan Industri Dari Premanisme

Wamenaker menegaskan bahwa seluruh pemangku kepentingan perlu mendukung langkah-langkah yang telah dirancang oleh pemerintah daerah demi menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Jika industri dapat beroperasi dengan tenang tanpa gangguan di luar ranah operasionalnya, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin kuat.

"Karena itu, kami mengajak seluruh pemerintah daerah untuk bersama-sama menciptakan lingkungan usaha yang aman dan nyaman bagi dunia industri," ujar dia.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mengambil langkah konkret untuk memastikan lingkungan industri terbebas dari premanisme.

Baca juga: Premanisme Ormas Ditengarai Jadi Biang Kerok Batalnya Investasi Ratusan Triliun Rupiah

"Saya akan menginstruksikan kepada seluruh kepala desa di Jabar agar tidak meminta sumbangan kepada pabrik-pabrik," ujarnya.

Ia pun menekankan bahwa segala bentuk pemungutan atau permintaan dana yang tidak sesuai dengan ketentuan, baik secara langsung maupun tidak langsung akan ditertibkan.

"Perusahaan telah memenuhi kewajiban pajaknya kepada negara. Karena itu, tidak boleh ada pemungutan tambahan yang bersifat ilegal," tuturnya.

Gubernur juga menyoroti adanya anggapan keliru di masyarakat yang menganggap pabrik sebagai sumber dana tak terbatas.

Baca juga: 165 Perusahaan Kawasan Industri Dapat Izin Usaha di Lahan 94 Ribu Hektere

Tidak semua permintaan dari pihak tertentu dapat diakomodasi dalam anggaran perusahaan. 

"Karena itu, praktik-praktik yang membebani dunia usaha ini harus dihentikan,” papar Dedi.

Sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan tenaga kerja, Pemerintah Provinsi Jabar juga berkomitmen untuk membangun lebih banyak Balai Latihan Kerja (BLK).

"Kami ingin memastikan bahwa pabrik-pabrik tidak perlu lagi membangun BLK sendiri karena nantinya akan difasilitasi oleh pemerintah daerah," ujar dia.

Baca juga: Serap 300 Ribu Tenaga Kerja, Total Investasi Danareksa Industrial Park Rp162 T

Penulis :
Ahmad Munjin