Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BI Cemaskan Potensi Cekaknya Likuiditas Bank Jelang Lebaran

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

BI Cemaskan Potensi Cekaknya Likuiditas Bank Jelang Lebaran
Foto: Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) R. Triwahyono (tengah) dalam acara Taklimat Media di Jakarta, Kamis (6/3/2025). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

Pantau - Bank Indonesia (BI) mengendus adanya potensi likuiditas perbankan yang akan mengetat alias cekak pada periode menjelang Idul Fitri atau Lebaran.

Akan tetapi, fenomena tersebut ditengarai hanya bersifat musiman (seasonal) sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi keuangan bank.

Sebulan ke depan, ini seasonal, jadi likuiditas kemungkinan akan mengetat terutama karena kita akan Lebaran.

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI R. Triwahyono dalam acara Taklimat Media di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Baca juga: Alasan OJK Teropong Likuiditas Perbankan Masih ‘Manageable’

Triwahyono atau akrab disapa Tri menjelaskan biasanya periode menjelang Lebaran memang akan terjadi penarikan uang kartal oleh masyarakat dalam jumlah yang besar.

Uang kartal yang ditarik tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Lebaran seperti untuk tujuan berbagi tunjangan hari raya (THR), mendapatkan uang baru, dan sebagainya.

“Itu yang dampaknya signifikan terhadap likuiditas. Sehingga kalau nanti 3-4 minggu ke depan, likuiditas mengetat, itu wajar karena memang itu sesuatu yang seasonal,” ujar Tri.

Ia menambahkan, fenomena serupa juga biasanya terjadi tidak hanya saat Lebaran melainkan juga pada periode Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Sektor Swasta Bantu Pembangunan Infrastruktur? Benahi Kondisi Likuiditas

Secara umum, Tri mengatakan, likuiditas perbankan saat ini dalam kondisi yang baik. Hal ini salah satunya dapat dilihat dari suku bunga overnight antar bank atau Indonesia Overnight Index Average (IndoNIA).

Dalam beberapa waktu belakangan, ujar dia, pergerakan IndoNIA relatif berada di bawah suku bunga BI atau BI-Rate. 

Menurut dia, hal ini menandakan, kondisi likuiditas perbankan berada dalam posisi yang baik.

“Beberapa waktu terakhir ini kondisinya adalah IndoNIA itu relatif di bawah BI-Rate, berarti itu bacaannya adalah likuiditas dalam kondisi yang baik,” kata Tri.

Baca juga: OJK Yakin Likuiditas Perbankan Ample Dukung Program 3 Juta Rumah

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan per Januari 2025 tercatat di level 87,64 persen. 

Posisi tersebut turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 88,57 persen.

Meski menurun, posisi likuiditas pada Januari 2025 masih ideal karena berada dalam rentang antara 78 persen hingga 92 persen.

Adapun BI-Rate tetap dipertahankan pada level 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Februari 2025. Sebelumnya, BI-Rate berada pada level 6 persen pada Desember 2024 dan kemudian diturunkan menjadi 5,75 persen pada Januari 2025.

Baca juga: Hingga Akhir Oktober 2024, BI Guyur Insentif Likuiditas Rp259 Triliun

Sejalan dengan penurunan BI-Rate pada Januari 2025, suku bunga pasar uang (IndONIA) bergerak turun yakni berada di posisi 5,72 persen pada 6 Maret 2025 dari semula sebesar 6,02 persen pada awal Januari 2025.

Penulis :
Ahmad Munjin