
Pantau – Di tengah volatilitas jangka pendek yang tidak dapat dihindari, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap optimistis, Indonesia akan terus menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor domestik maupun asing.
“Hal ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang solid, reformasi struktural, serta berbagai peluang investasi yang menjanjikan,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon OJK (KE PMDK) Inarno Djajadi di Jakarta, Sabtu (8/3/2025).
Inarno menambahkan bahwa fokus utama OJK adalah menjaga stabilitas, meningkatkan kepercayaan investor dan memastikan perkembangan pasar modal yang berkelanjutan.
OJK, imbuh dia, menyadari bahwa arus modal asing baik masuk atau keluar merupakan bagian dari dinamika pasar keuangan global.
Baca juga: BEI Berharap Berkah Danantara Berupa Efek Positif ke Investor Pasar Modal
Namun, Inarno juga menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, didukung oleh konsumsi domestik yang solid, stabilitas sektor keuangan, serta kebijakan yang proaktif dari pemerintah dan regulator.
“OJK bersama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan menarik investasi jangka panjang,” kata dia.
Upaya ini mencakup peningkatan likuiditas pasar, penguatan tata kelola perusahaan, peningkatan transparansi, serta promosi pasar modal Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik.
Inarno mengatakan keputusan investasi oleh asing merupakan bagian dari siklus keuangan global yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Saat ini, OJK melihat bahwa pengaruh dari faktor eksternal cukup besar.
Baca juga: OJK Luncurkan Aplikasi Big Data di Pasar Modal, Ini Tujuannya
“Adapun kunci untuk menjadi pilihan investasi adalah stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan. Langkah ini yang secara bersama-sama kami lakukan dengan Self-Regulatory Organization (SRO) dan pelaku pasar serta pemangku kepentingan,” tutur dia.
Ia menambahkan OJK dan SRO juga telah melakukan asesmen dan menyiapkan opsi kebijakan dalam rangka mewujudkan pasar modal yang stabil dan memberikan kepercayaan dan perlindungan kepada investor.
“Kami optimistis bahwa pasar modal Indonesia akan terus menawarkan peluang investasi yang menarik bagi investor asing, dengan dukungan fundamental ekonomi yang solid dan perbaikan kebijakan yang berkelanjutan,” ujar Inarno.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (7/2/2025) sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 18,15 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.636,00.
Adapun dalam satu bulan terakhir, IHSG tercatat turun 0,18 persen. Sedangkan dalam tiga bulan terakhir, IHSG melemah 10,78 persen.
Baca juga: Pasar Modal Indonesia Kempit Jumlah Investor 15,35 Juta
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin