
Pantau – Emiten milik Sandiaga S Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan pertumbuhan Nilai Aset Bersih alias Net Asset Value (NAV) sebesar 10,5 persen year on year (yoy).
Nilainya mencapai Rp53,9 triliun pada tahun 2024 dibandingkan 2023 yang angkanya masih bertenger di Rp48,9 triliun.
Diketahui, Sandiaga tercatat sebagai pemilik saham SRTG ketiga terbesar, yakni 21,51 persen, setelah PT Unitras Pertama 32,72 persen dan Erwin Soeryadjaya sebesar 35,81 persen.
Optimalisasi kinerja perusahaan portofolio utama seperti PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)menjadi pendorong pertumbuhan kinerja SRTG.
Baca juga: Diversifikasi Portofolio, Saratoga Resmi Caplok Saham Mayoritas RS Brawijaya
“Kinerja positif tahun 2024 mencerminkan keberhasilan strategi investasi perseroan dalam mengoptimalkan peluang di sektor- sektor strategis,” kata Direktur Investasi SRTG Devin Wirawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Pendekatan itu, sambung dia, menghasilkan tiga pencapaian utama. Salah satunya adalah penghasilan dividen yang signifikan, kenaikan valuasi perusahaan portofolio yang berdampak pada pertumbuhan NAV, serta investasi pada portofolio perusahaan baru.
“Keberhasilan ini menegaskan posisi SRTG sebagai perusahaan investasi yang terus menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi para pemangku kepentingan,” jelas Devin.
SRTG mencatatkan perolehan dividen sebesar Rp3,8 triliun pada 2024 atau naik 36 persen (yoy) dibandingkan tahun 2023, yang didorong oleh arus kas yang positif dari perusahaan portofolio seperti ADRO, TBIG dan MPMX.
Baca juga: Tahun Buku 2023, Pemegang Saham Saratoga Siap Tadah Dividen Rp298,4 Miliar
Perseroan juga, lanjut Devin, berhasil memonetisasi perusahaan portofolio dan menghasilkan arus kas sebesar Rp712 miliar. Karena itu, total tambahan arus kas SRTG sepanjang 2024 mencapai Rp4,5 triliun. Semua itu merupakan penghasilan di luar dividen.
“SRTG memiliki arus kas yang kuat, sehingga memberikan ruang yang lebih luas bagi perusahaan untuk melanjutkan strategi investasinya. Kami juga akan terus memperkuat nilai dari perusahaan portofolio melalui strategi investasi yang terukur, disiplin dan berfokus pada pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan,” tutur Devin.
Loan to Value (LTV) perseroan, sebagaimana dijelaskan Direktur Keuangan SRTG Lany D Wong, juga meningkat menjadi 3,1 persen pada 2024 dari 0,5 persen pada tahun sebelumnya. Ini sejalan dengan upaya dalam mengoptimalkan struktur permodalan guna mendukung peluang investasi berkualitas tinggi.
Level ini, ditegaskan dia, tetap berada dalam batas yang sehat, memberikan fleksibilitas keuangan yang kuat serta memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang pasar secara optimal.
Baca juga: Manuver Politik Sandiaga Uno Diklaim tak Ganggu Saham Saratoga
“Dengan struktur keuangan yang kuat dan efisien, SRTG dapat mengoptimalkan setiap peluang investasi di Indonesia yang masih terbuka luas. Sesuai komitmen SRTG, investasi perusahaan akan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat,” imbuh Lany.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin