Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Tanpa Impor, Indonesia Surplus Beras Berkat Panen Raya 2025

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Tanpa Impor, Indonesia Surplus Beras Berkat Panen Raya 2025
Foto: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (kanan). (Dok. Kementan)

Pantau - Saat dunia dilanda krisis pangan, Indonesia justru panen prestasi—dari sawah hingga gudang Bulog, petani jadi pahlawan yang menggerakkan roda ekonomi nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, sektor pertanian kini kembali menunjukkan peran strategis sebagai penopang utama perekonomian nasional.

Pernyataan ini merujuk pada laporan BPS yang mencatat lonjakan produksi padi dan jagung sepanjang Triwulan I 2025.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan lonjakan produksi pada Triwulan I 2025—padi naik 51,45 persen, jagung meningkat 39,02 persen.

Ini bukan sekadar angka; ini hasil keringat para petani dan kebijakan pemerintah yang tepat sasaran.

“Lonjakan ini sangat luar biasa. Ini menunjukkan bahwa kerja keras petani, dukungan penuh dari pemerintah, serta momentum panen raya benar-benar mendorong lompatan besar di sektor pangan,” kata Mentan Amran di Jakarta, Senin (5/5/2025).

Tak hanya itu, cadangan beras pemerintah kini mencetak rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir—mencapai 3,5 juta ton. Mentan menyebutnya tonggak sejarah ketahanan pangan nasional.

Pertumbuhan sektor pertanian kini tercatat sebagai yang tertinggi, tumbuh 10,52 persen (yoy), melampaui sektor industri dan perdagangan.

Sub-sektor tanaman pangan melonjak 42,26 persen, didorong panen raya padi dan jagung. Sementara subsektor peternakan naik 8,83 persen berkat permintaan daging dan telur saat Ramadan dan Idulfitri.

“Sektor pangan ini lokomotif ekonomi. Kalau terganggu, semua sektor ikut terdampak,” tegas Amran.

Keberhasilan ini juga ditopang oleh Bulog yang menyerap 1,8 juta ton beras sejak awal 2025, seluruhnya dari petani lokal tanpa impor.

Bahkan, kebutuhan gudang tambahan sebesar 1,1 juta ton kini mendesak akibat tingginya volume.

Tak hanya mendongkrak ekonomi, pertanian juga menyerap tenaga kerja terbesar: 28,54 persen dari total 145,77 juta pekerja nasional.

Dari Februari 2024 hingga Februari 2025, sektor ini menyerap tambahan 890 ribu tenaga kerja—tertinggi dibanding sektor lain.

“Kita patut bangga. Saat negara lain krisis pangan, Indonesia justru surplus beras tanpa impor. Ini hasil sinergi nyata pemerintah dan petani,” tutup Mentan.

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler