Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Jawa Tengah dan Fujian Tingkatkan Kerja Sama Kelautan: Fokus Teknologi Budidaya, Mitigasi Bencana, dan Ekspor

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Jawa Tengah dan Fujian Tingkatkan Kerja Sama Kelautan: Fokus Teknologi Budidaya, Mitigasi Bencana, dan Ekspor
Foto: Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng Endi Faiz Effendi, saat menerima kunjungan delegasi Pemerintah Provinsi Fujian, China, di Semarang (sumber: Pemprov Jateng)

Pantau - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Fujian, China, dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan melalui penandatanganan kesepakatan yang berlangsung di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, pada Selasa, 24 Juni 2025.

Kerja sama ini ditandatangani langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Fujian Lin Ruiliang, serta mencakup penguatan potensi kelautan dan perikanan serta mitigasi bencana kemaritiman.

Penandatanganan Kesepakatan dan Ruang Lingkup Kerja Sama

Perjanjian sektor kelautan dan perikanan ditandatangani oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah Endi Faiz Effendi dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Fujian Yan Zhihuang.

"Hari ini kami kedatangan Wakil Gubernur Fujian dengan Wakil Wali Kota Zhangzhou untuk meneruskan sister province dengan Fujian yang sudah dilaksanakan sejak 2003," ungkap Ahmad Luthfi.

Endi Faiz Effendi menyampaikan bahwa kerja sama ini mencakup pengembangan teknologi budidaya dan pengolahan hasil laut, peningkatan sumber daya manusia (SDM) perikanan, serta mitigasi bencana maritim.

"Ada juga kegiatan yang sifatnya untuk mengundang investasi di Jawa Tengah terkait dengan industri kelautan dan perikanan," ia mengungkapkan.

Selain kelautan dan perikanan, ruang lingkup kerja sama juga diperluas hingga ke sektor perekonomian dan pariwisata.

Peningkatan Produksi dan Tren Ekspor Positif

Produksi kelautan dan perikanan Jawa Tengah menunjukkan tren meningkat dalam lima tahun terakhir, baik di sektor perikanan tangkap maupun budidaya.

Data produksi perikanan tangkap dari tahun 2018 hingga 2024 meningkat dari 309.759 ton menjadi 379.124 ton.

Sementara itu, produksi perikanan budidaya naik dari 623.945 ton pada 2018 menjadi 732.480 ton pada 2024, dengan komoditas unggulan seperti nila, lele, bandeng, udang vaname, dan gurame.

Kinerja ekspor juga tercatat tinggi, terutama ke negara-negara tujuan utama seperti China, Amerika Serikat, Jepang, Vietnam, dan Malaysia.

Pada tahun 2024, ekspor ke China mencapai 63.196,11 ton, mencakup berbagai komoditas seperti ikan kaca piring, ikan kurisi, cumi-cumi, sotong, ikan tengiri, ikan kakap, tiram, udang, ikan makrel, dan gurita.

Permintaan ekspor cumi sirip panjang (loligo pealei) ke China juga cukup tinggi, yakni sekitar 95 ton dengan nilai mencapai Rp18 miliar.

Wakil Gubernur Fujian Lin Ruiliang menyatakan bahwa wilayahnya memiliki cakupan maritim yang lebih luas dibandingkan daratan dan sangat kaya akan produksi hasil laut.

"Usaha kemaritiman di Fujian juga memproduksi hasil skala besar untuk kebutuhan pangan China, demikian juga dengan Jateng yang menjadi sister province dari Fujian selama 23 tahun," ungkapnya.

Penulis :
Arian Mesa

Terpopuler