Pantau - Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) menegaskan bahwa penataan kawasan Tanjung Aan di zona timur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat, bertujuan meningkatkan kualitas destinasi wisata dan mendorong pertumbuhan kunjungan wisatawan.
Strategi Destinasi Premium dan Pelibatan Warga Lokal
Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka, menyatakan bahwa langkah pengosongan dan penataan kawasan bukan bentuk disrupsi, melainkan strategi untuk memperkuat persepsi wisatawan bahwa The Mandalika adalah destinasi premium.
"Pendekatan yang digunakan adalah manajemen destinasi yang menekankan pada ketertiban tata ruang, peningkatan estetika lanskap, serta penguatan daya dukung kawasan," ungkapnya.
Penataan ini dianggap sebagai investasi sosial dan spasial jangka panjang demi mendorong pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas.
ITDC juga memastikan pengelolaan KEK Mandalika dilakukan secara inklusif, dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai bagian aktif dalam pembangunan, bukan sekadar penerima manfaat.
Program pendukung yang telah dijalankan antara lain InJourney Hospitality House, kolaborasi pelatihan bersama Poltekpar Lombok melalui edukarsa, dan kemitraan dengan Universitas Mataram dalam program Integrated Farming System.
ITDC juga mendirikan Mandalika Child Learning Center sebagai ruang literasi dan pembinaan karakter anak-anak.
Pertumbuhan Wisata dan Kebijakan Ekonomi Inklusif
Penyediaan ruang usaha legal bagi pelaku UMKM di amenity core dan pelibatan warga dalam berbagai event internasional menjadi bagian dari kebijakan ekonomi lokal berbasis pemberdayaan.
"Pengembangan kawasan tidak hanya menyasar fisik, tapi juga struktur sosial dan ekonomi masyarakat sekitar," ujar Troy.
ITDC mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke KEK Mandalika sepanjang tahun 2024 mencapai 1.241.742 orang, meningkat 51,4 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 827.047 wisatawan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
