
Pantau - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menegaskan Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, memiliki peran strategis sebagai salah satu sentra produksi beras nasional dengan produktivitas padi mencapai sembilan ton per hektare dan panen hingga tiga kali setahun.
Komitmen Tingkatkan Produktivitas Padi
Titiek Soeharto menyampaikan pentingnya komitmen seluruh pihak untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas beras di Sulawesi Selatan, khususnya Maros.
"Ini harus kita jaga dan tingkatkan. Semua kebutuhan petani sudah kami catat, mulai dari combine harvester, traktor roda empat, pompa, hingga sumur dalam. Insya Allah, traktor akan sampai minggu depan," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa sektor pertanian membutuhkan sinergi semua pihak untuk menghadapi tantangan cuaca, ketersediaan sarana produksi, dan perbaikan infrastruktur irigasi.
"Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Mari gunakan momentum panen raya ini sebagai titik tolak menuju produksi padi yang semakin meningkat, petani semakin sejahtera, dan kemandirian beras yang berkelanjutan," tegasnya.
Data Surplus Beras Sulsel dan Maros
Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi mengungkapkan produksi padi di Sulsel pada Januari–Agustus 2025 mencapai 3,34 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 1,92 juta ton beras.
Surplus beras di Sulsel mencapai 1,21 juta ton setelah dikurangi kebutuhan konsumsi domestik.
Khusus Kabupaten Maros, capaian produksi Januari–Juli 2025 mencapai 112.990 ton GKG atau setara 64.838 ton beras.
Surplus beras Maros tercatat sebesar 38.033 ton.
"Ini hasil kerja keras petani, dukungan pemerintah, dan sinergi lintas sektor," ujarnya.
- Penulis :
- Shila Glorya