
Pantau - Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) memaparkan sepuluh agenda resiliensi sebagai strategi utama untuk memperkuat ketahanan dan daya tahan sistem pangan nasional dalam lima tahun ke depan.
"Ada 10 agenda yang perlu kita lakukan sebagai bagian dari resilient untuk pangan," ungkap Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 yang diselenggarakan di Jakarta.
Nani menyatakan bahwa seluruh agenda tersebut akan dijalankan secara bertahap dalam periode perencanaan nasional hingga lima tahun ke depan.
"Jadi ini kita akan lakukan sekarang sampai paling tidak lima tahun. Dalam periode ini kita sudah mempunyai program, perencanaan dan programnya," ujarnya.
Sepuluh Agenda Resiliensi Pangan Nasional
Berikut adalah sepuluh agenda resiliensi pangan yang disusun Kemenko Pangan:
- Pemulihan ekosistem dan ketersediaan lahan pangan
- Intensifikasi dan pendampingan petani
- Pengembangan sistem pangan berbasis komunitas
- Peningkatan diversifikasi pangan lokal
- Peningkatan konsumsi sumber protein hewani dengan harga terjangkau
- Penguatan inovasi dan industri pangan nasional berkelanjutan
- Penguatan sistem logistik dan cadangan pangan berbasis kepulauan
- Mengatasi susut dan limbah pangan (food loss and waste/FLW)
- Regenerasi petani untuk menghadapi aging society di kalangan petani
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Agenda tersebut disusun sebagai bentuk kesiapan menghadapi tantangan sistem pangan global dan nasional, termasuk krisis iklim, keterbatasan lahan, dan perubahan struktur demografi petani.
Prioritas Nasional: Ketahanan Pangan dan Swasembada
Kemenko Pangan juga menegaskan komitmennya dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan sebagai bagian dari prioritas nasional.
Upaya tersebut mencakup peningkatan produksi, perbaikan distribusi, stabilisasi harga, dan dukungan terhadap berbagai program strategis demi kesejahteraan petani dan masyarakat.
Nani menekankan bahwa ketahanan pangan menjadi semakin penting mengingat meningkatnya kebutuhan pangan nasional, sekaligus menjadi bagian dari janji Presiden Prabowo Subianto dalam agenda pembangunan jangka panjang.
"Jadi dalam RPJMN, Perpres 12 Tahun 2025, ketahanan pangan ini memang menjadi prioritas, dan bersandingan dengan energi dan air, dan juga ekonomi biru. Sehingga ini memang menjadi fokus kami, salah satunya untuk bisa melaksanakan program-program nasional yang menjadi prioritas," jelasnya.
Pemerintah terus menjalankan program swasembada pangan nasional dengan fokus pada peningkatan produksi, penguatan cadangan pangan, dan distribusi yang tepat sasaran ke seluruh wilayah Indonesia.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti