Pantau - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar kegiatan fun trip selama empat hari di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, sebagai upaya mengenalkan potensi wisata daerah sekaligus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata lokal.
Eksplorasi Wisata Bersama Media, Influencer, dan Agen Perjalanan
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Mohamad Natanegara, menyambut langsung kedatangan Tim Pemasaran Pariwisata dari Kemenpar.
Ia menyatakan harapannya agar kegiatan ini dapat mengenalkan potensi wisata Trenggalek secara lebih luas, meningkatkan kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi seperti pantai, gunung, sawah, dan gua, serta memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah pelaku usaha media nasional, pemengaruh (influencer), dan agen perjalanan untuk mengeksplorasi dan mempromosikan destinasi unggulan Trenggalek.
Ketua Tim Pemasaran Pariwisata Wilayah I Kemenpar, Rina Irawati, mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari survei lapangan sebelumnya.
"Kami berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek untuk mengenalkan destinasi-destinasi yang ada. Kami membawa media, influencer, dan agen perjalanan agar bisa membantu memperluas promosi Trenggalek", ujarnya.
Respons peserta fun trip disebut sangat positif, terutama setelah mengunjungi Pantai Prigi dan destinasi lainnya di sekitarnya.
"Pantainya bagus, aktivitasnya seru, dan mereka betah, khususnya di Pantai Prigi dan sekitarnya", tambah Rina.
Potensi Luar Biasa, Tantangan Nyata
Ketua Umum Asosiasi Kembali Berwisata Indonesia (Kemberin), Sean Ricard Bangun, menilai Trenggalek memiliki daya tarik wisata yang unik dan tidak ditemukan di kota besar.
" Kami mengeksplor dua hari, dari pantai hingga Gua Lowo. Ini daya tarik yang unik dan tidak ada di Jakarta", katanya.
Rombongan juga sempat mencoba wahana jetski di Pantai Mutiara sebagai salah satu bentuk atraksi wisata air.
"Ini membuktikan potensi wisata Trenggalek memang luar biasa dan layak dikembangkan", tegasnya.
Namun, sejumlah tantangan juga menjadi perhatian dalam pengembangan destinasi ini, antara lain aksesibilitas dari bandara yang cukup jauh dan keterbatasan fasilitas penginapan.
Sean juga menyebut bahwa dari 500 anggota Kemberin di seluruh Indonesia—termasuk 65 di Jawa Timur—belum ada satu pun yang berasal dari Trenggalek.
"Ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mengembangkan konsolidasi pelaku wisata di sini", ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek, Edi Santoso, mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini, yang menurutnya dapat terlaksana berkat dorongan dari Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini.
"Biasanya fun trip hanya dilakukan di destinasi wisata arus utama, seperti Danau Toba, Bali, atau Lombok. Tapi kali ini Trenggalek mendapat kesempatan, ini luar biasa", ungkapnya.
Edi menambahkan bahwa masukan dari asosiasi, konten kreator, dan pelaku usaha wisata sangat penting untuk pengembangan sektor pariwisata daerah.
"Kami berterima kasih karena mereka memberi saran yang jujur dan apa adanya. Itu menjadi bekal bagi kami untuk berbenah", pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan
