billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Realisasi Investasi di Batam Tembus Rp54,7 Triliun, Bukti Kepercayaan Investor Terhadap Transformasi Ekonomi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Realisasi Investasi di Batam Tembus Rp54,7 Triliun, Bukti Kepercayaan Investor Terhadap Transformasi Ekonomi
Foto: (Sumber: Kepala BP Batam Amsakar Achmad (kanan), Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra (tengah), dan Deputi Investasi dan Pengusahaan Fary Djemy Francis (kiri) menghadiri peringatan Hari Bakti BP Batam di Batam, Kepri, Minggu (26/10/2025). ANTARA/HO-BP Batam.)

Pantau - Realisasi investasi di Kota Batam hingga September 2025 tercatat mencapai Rp54,7 triliun, atau setara dengan 91 persen dari target Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk tahun ini yang sebesar Rp60 triliun.

Metode Komprehensif Cerminkan Pergerakan Investasi Riil

Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, menjelaskan bahwa capaian tersebut dihitung menggunakan metode komprehensif, yakni gabungan data dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) serta data impor barang modal Penanaman Modal Asing (PMA) dari Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Batam.

"Metode ini mencerminkan pergerakan investasi secara riil, tidak hanya secara administratif. Laporan LKPM mencatat proyek yang berjalan," ungkapnya.

Ia menyebut, sepanjang triwulan III tahun 2025, kinerja investasi Batam mencapai Rp15,48 triliun.

Nilai tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 123,3 persen secara tahunan (year-on-year) dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

"Pertumbuhan investasi Batam sepanjang 2025 mencerminkan kepercayaan investor terhadap kepastian berusaha di Batam. Target LKPM kami hampir tercapai, dan kami yakin akan melampauinya di akhir tahun," ujarnya.

Lonjakan PMDN Perkuat Industri Lokal, PMA Tetap Jadi Penggerak Utama

Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan signifikan pada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menjadi sinyal positif bagi kapasitas domestik di kawasan Batam.

"Lonjakan PMDN menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan pelaku lokal terhadap iklim investasi Batam, sementara PMA tetap menjadi motor utama transfer teknologi dan ekspor," ia mengungkapkan.

Li Claudia menambahkan bahwa keseimbangan antara PMDN dan PMA telah menciptakan ekosistem industri yang terintegrasi.

Menurutnya, PMDN berperan memperkuat kapasitas produksi dan tenaga kerja, sementara PMA menjaga kelangsungan arus modal, inovasi, dan akses pasar global.

Arah transformasi investasi Batam pun mulai bergeser ke sektor-sektor produktif seperti jasa lainnya sebesar 21 persen, industri mesin dan elektronik 13,6 persen, perumahan dan kawasan industri 10 persen, serta sektor listrik, gas, dan air sebesar 15 persen.

"Batam kini bukan hanya menarik investor baru, tetapi juga memperluas basis industri yang sudah ada. Ini menunjukkan arah transformasi ekonomi Batam yang semakin berdaya saing," jelasnya.

Transformasi ini disebut sebagai fase industrial upscaling, yaitu peningkatan kapasitas dan nilai tambah industri sebagai bagian dari strategi jangka panjang pengembangan Batam.

Penulis :
Ahmad Yusuf