
Pantau - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melakukan percepatan dan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing serta nilai tambah komoditas gambir di pasar global melalui upaya penetapan kode khusus Harmonized System (HS).
Upaya Penguatan Posisi Tawar Gambir Indonesia
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrizal, menjelaskan bahwa selama ini ekspor gambir Indonesia masih menggunakan HS code generik seperti ekstrak nabati atau tanin sehingga melemahkan posisi tawar eksportir.
Novrizal menyatakan: "Selama ini ekspor gambir Indonesia masih menggunakan HS code generik seperti ekstrak nabati atau tanin sehingga melemahkan posisi tawar eksportir di pasar global".
Dampaknya, harga gambir dari Sumbar yang dipasok terutama dari Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Pesisir Selatan menjadi mudah ditekan pembeli, sulit memperoleh perlakuan tarif khusus, dan belum memungkinkan terbentuknya branding "Gambir Indonesia".
Pemerintah daerah mendorong penetapan HS code spesifik untuk komoditas gambir agar mendapatkan pengakuan internasional serta memiliki nilai ekonomi lebih bagi petani dan pelaku usaha termasuk produk turunannya.
Novrizal menegaskan: "Itulah yang sedang kita perjuangkan. HS code spesifik gambir untuk memperkuat daya saing dan memberi nilai tambah nyata bagi petani dan daerah".
Momentum Penguatan Branding dan Pasar Gambir
Pakar pemasaran dari Universitas Putra Indonesia YPTK, Vicky Brama Kumbara, menilai langkah Pemerintah Provinsi Sumbar sebagai momentum penting untuk kebangkitan daya saing gambir di pasar internasional.
Vicky menyampaikan: "Ini berita baik untuk petani gambir di Sumbar. Penetapan HS code spesifik perlu didorong agar komoditas gambir bisa naik kelas di pasar internasional".
Menurut Vicky, HS code spesifik akan membuka peluang premiumisasi, diversifikasi produk olahan, serta penetrasi ke industri bernilai tinggi seperti kosmetik, farmasi, dan pangan yang membutuhkan standar mutu ketat serta traceability.
Vicky juga mengatakan: "Dengan HS code yang tepat gambir tidak lagi dipandang sebagai komoditas bahan baku murah. Ini juga membuka ruang kuat untuk membuat komoditas gambir memiliki branding, harga lebih baik dan pasar yang jauh lebih luas".
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







