
Pantau - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS pada Kamis (20 November 2025), seiring dengan pergerakan konsolidasi pasar yang tengah mencermati rilis data neraca pembayaran Indonesia kuartal III-2025.
Rupiah Bergerak dalam Rentang Konsolidasi
Pada awal perdagangan di Jakarta, rupiah tercatat melemah 25 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.733 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.708 per dolar AS.
Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, memprediksi bahwa pergerakan rupiah akan tetap berada dalam pola konsolidasi menjelang pengumuman data neraca pembayaran.
"Rupiah diproyeksikan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.675–16.775 per dolar AS," ungkap Josua.
Bank Indonesia dijadwalkan merilis data neraca pembayaran kuartal III-2025 pada hari yang sama.
Josua memperkirakan bahwa transaksi berjalan akan mencatat surplus sebesar 2,93 miliar dolar AS atau setara 0,79 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), berbalik dari defisit pada kuartal sebelumnya yang mencapai 3,01 miliar dolar AS atau -0,84 persen dari PDB.
Ia menambahkan bahwa surplus tersebut ditopang oleh meningkatnya surplus perdagangan barang.
Ketidakpastian Global Mempengaruhi Sentimen Pasar
Di sisi global, pelaku pasar juga mencermati arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), yang dinilai masih belum pasti.
The Bureau of Labor Statistics (BLS) AS mengonfirmasi bahwa data ketenagakerjaan AS periode November 2025 baru akan dirilis pada 16 Desember 2025, atau sekitar satu minggu setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Desember.
"Yang menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed mungkin akan mengambil sikap yang lebih hati-hati karena tidak adanya data ekonomi," jelas Josua.
Risalah rapat FOMC sebelumnya menunjukkan bahwa sejumlah anggota mendukung untuk mempertahankan suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) hingga akhir tahun, setelah The Fed memangkas suku bunga pada Oktober 2025.
Ketidakpastian atas arah kebijakan moneter AS ini memperkuat volatilitas di pasar keuangan, termasuk pergerakan nilai tukar rupiah.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia justru mencatat penguatan tipis, yaitu menjadi Rp16.732 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.760 per dolar AS.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







