Pantau - Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Muhamad Akbar Djohan, menegaskan bahwa volatilitas harga saham KRAS sepanjang tahun 2025 merupakan hasil dari mekanisme pasar dan bukan karena informasi material yang disembunyikan.
Menurut Akbar, Krakatau Steel telah secara konsisten menyampaikan seluruh informasi dan kejadian material kepada publik sepanjang tahun.
"Fluktuasi saham KRAS, ini murni didorong oleh respon pasar dan tidak ada informasi atau kejadian material yang belum diumumkan ke publik. Fokus kami menjalankan transformasi operasional, efisiensi biaya, dan tentu memperkuat fundamental jangka panjang," ungkapnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Akbar dalam acara Public Expose Krakatau Steel yang digelar di Jakarta pada Selasa, 25 November 2025.
Kemitraan Strategis dan Efisiensi Biaya Didorong
Dalam kesempatan tersebut, Akbar menjelaskan bahwa Krakatau Steel terus memperkuat kemitraan strategis dengan pemain baja global seperti Nippon Steel dan Posco.
Kolaborasi ini, menurutnya, telah mendapatkan sambutan positif dari para investor di pasar modal Indonesia.
Perusahaan juga mempercepat proses restrukturisasi operasional dan penyelesaian kewajiban utang.
Akbar memaparkan bahwa biaya usaha berhasil ditekan hingga 12 persen year on year (yoy), menjadi 74,72 juta dolar AS pada kuartal III tahun 2025.
Kewajiban utang Krakatau Steel turut menurun menjadi sekitar 1,1 miliar dolar AS, setelah perusahaan memperoleh penyesuaian nilai (haircut) pada sejumlah aset.
Sementara itu, beban keuangan tahunan perusahaan kini tercatat sebesar 50 juta dolar AS.
Investor Respon Positif, Krakatau Steel Yakin Bangkit
Akbar menyebut bahwa sejumlah investor telah mulai merespons secara positif inisiatif transformasi yang dilakukan perseroan.
"Hari ini kami melihat bahwa beberapa investor mulai merespon positif inisiatif transformasi yang tengah kami jalankan, termasuk langkah-langkah perbaikan keuangan, restrukturisasi operasional, serta peluang peningkatan permintaan baja dari proyek hilirisasi industri nasional," ia mengungkapkan.
Ia juga menyatakan optimisme terhadap masa depan Krakatau Steel setelah bergabung dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).
" Kami juga sudah masuk dalam keluarga besar Danantara sebagai pengelola kurang lebih 1 triliun dolar AS, sehingga kami sangat yakin Krakatau Steel akan bangkit, Krakatau Steel akan kembali menjadi tuan rumah di negeri sendiri," jelas Akbar.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 November 2025 menunjukkan bahwa saham KRAS telah menguat sebesar 301 poin atau setara 298,02 persen year to date (ytd), dari posisi 101 di awal tahun menjadi 402.
- Penulis :
- Shila Glorya
