
Pantau - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) dan PT Angkasa Pura Indonesia (API) resmi menandatangani akta inbreng lahan senilai Rp5,66 triliun, sebagai bagian dari langkah strategis memperkuat struktur permodalan GMF dan mendukung ekosistem industri aviasi nasional, khususnya di sektor maintenance, repair, and overhaul (MRO).
API Jadi Pemegang Saham, GMF Dapat Kepastian Aset Jangka Panjang
Kesepakatan dilakukan melalui penyetoran modal non-tunai (inbreng) oleh API dalam bentuk lahan seluas 972.123 meter persegi yang terletak di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Lahan tersebut berstatus hak guna bangunan (HGB) di atas hak pengelolaan (HPL).
Nilai aset inbreng mencapai Rp5,66 triliun.
Penandatanganan akta ini juga menandai bahwa API resmi menjadi pemegang saham GMF dan lahan tersebut kini secara hukum telah dikuasai oleh GMF.
Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, menyatakan bahwa inisiatif ini menjadi bagian penting dalam memperkuat struktur permodalan dan keberlanjutan bisnis perusahaan.
“Dengan penguasaan lahan ini, GMF memperoleh kepastian pengelolaan aset sekaligus fleksibilitas yang lebih besar untuk pengembangan bisnis ke depan,” ungkapnya.
Dari sisi operasional, GMF tidak lagi menanggung beban sewa dan dapat memanfaatkan aset tersebut secara lebih optimal.
Lahan juga bisa dimanfaatkan secara fleksibel untuk rencana pengembangan bisnis bersama mitra atau investor, sesuai kebutuhan pasar dan hasil studi kelayakan.
Inbreng Lahan Perkuat Ekuitas GMF dan Sehatkan Struktur Keuangan Grup
Secara keuangan, aset inbreng senilai Rp5,6 triliun ini akan meningkatkan nilai aset tetap GMF serta diharapkan dapat mengembalikan posisi ekuitas perusahaan menjadi positif.
Langkah ini sekaligus mendukung penyehatan keuangan Garuda Indonesia Group secara konsolidasi.
Ditargetkan, struktur permodalan grup akan kembali positif pada akhir tahun 2025.
Penguatan fundamental ini dinilai penting untuk meningkatkan kepercayaan publik dan investor, serta membuka ruang pendanaan baru bagi ekspansi usaha ke depan.
Direktur Utama API, Mohammad R Pahlevi, menyebut aksi korporasi ini sebagai langkah konkret memperkuat sektor aviasi nasional.
“Langkah ini juga implementasi dari operasional bandara berbasis ekosistem, dimana Angkasa Pura Indonesia mendukung penuh GMF yang merupakan bagian dari ekosistem kebandarudaraan,” ungkapnya.
Seluruh proses telah memenuhi persetujuan internal, kementerian, instansi pemerintah terkait, serta pemangku kepentingan lainnya.
- Penulis :
- Gerry Eka







