HOME  ⁄  Ekonomi

Kekhawatiran Industri Mobil Inggris Setelah 9 Bulan Mati Suri

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Kekhawatiran Industri Mobil Inggris Setelah 9 Bulan Mati Suri

Pantau.com - Produsen mobil mengatakan kecemasan mereka berada di puncak terhadap Brexit setelah angka produksi bulanan menunjukkan penurunan besar. Kurang lebih penurunan 15 persen pada tahun-ke-tahun dalam output pada bulan Februari. Penurunan dua digit adalah bulan kesembilan berturut-turut di mana output manufaktur mobil Inggris telah jatuh.

Industri menyalahkan memutuskan di Inggris dan di pasar Eropa dan pasar ekspor Asia untuk kemerosotan yang berkelanjutan, setelah melihat hanya 123, 203 kendaraan dibuat bulan lalu, lebih dari 22.000 lebih sedikit dari Februari sebelumnya.

Ekspor untuk China kurang dari setengah tahun yang lalu. Angka yang dirilis pada hari Kamis oleh Masyarakat Produsen dan Pedagang Motor (SMMT) menunjukkan bahwa produksi untuk pasar domestik turun 11 persen, sementara ekspor turun 16,4 persen.

Baca juga: Alasan Indonesia Masih Gunakan Batu Bara saat Eropa dan China Beralih

Dikutip The Guardian, Permintaan dari UE, pelanggan terbesar Inggris, turun 15 persen, 80 persen mobil buatan Inggris ditakdirkan untuk ekspor, lebih dari separuh Uni Eropa.

SMMT mengatakan angka-angka tersebut menggarisbawahi pentingnya mengamankan perdagangan tanpa gesekan dengan mitra dagang utama Inggris.

Industri ini telah lama vokal dalam Brexit oportunistik, dan terutama keberangkatan tanpa kesepakatan dari UE, yang SMMT katakan akan memiliki dampak langsung dan berpotensi ireversibel pada biaya, produktivitas, dan daya saing.

"Penurunan bulan kesembilan untuk produksi mobil Inggris harus menjadi peringatan bagi siapa pun yang berpikir industri ini, yang tantangan pusat perdagangan internasional, pasar decling dan gangguan teknologi, bertahan hidup tanpa Brexit tanpa kerusakan serius," kata Kepala eksekutif SMMT, Mike Hawes.

Baca juga: Mengintip BUMN Pupuk Indonesia yang Punya Anak Perusahaan di Iran

"Kecemasan bisnis sekarang telah mencapai puncaknya dan kita sangat membutuhkan parlemen untuk bersama-sama memulihkan stabilitas sehingga kita dapat mulai membangun kembali kepercayaan investor dan kembali ke bisnis memberikan ekonomi," tambahnya.

Bos otomotif terbesar Inggris, Jaguar Land Rover, juga lesu oleh kepercayaan konsumen diesel. Ditambah Inggris Honda mengumumkan bulan lalu akan menutup pabriknya di Swindon

"Brexiteers tanpa-transaksi garis keras berisiko mengendalikan permata di Inggris," ungkap Asisten sekretaris jenderal Unite, Steve Turner.

"Kami berada di tengah-tengah keadaan darurat manufaktur, dengan 130 pekerjaan manufaktur hilang setiap hari di Inggris," terangnya.

Penulis :
Nani Suherni