Pantau.com - Presiden Jokowi minta RAPBN 2020 lebih efisien. Hal ini disampaikannya pada Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Selasa (23 April 2019) siang seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet (Setkab).
Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati menggaris bawahi soal anggaran belanja khususnya untuk barang.
"Bapak Presiden meminta supaya anggaran diefisienkan, terutama dari sisi belanja barang dalam rangka untuk betul-betul memfokuskan anggaran untuk kebijakan pembangunan yaitu terutama belanja modal dan belanja-belanja yang berhubungan dengan SDM dan infrastruktur," ujarnya.
Baca juga: Sempat Tak Dilirik Konsumen, Ponsel China Malah Saingi Samsung di Irak
Pemerintah sejak Februari lalu telah mulai menyusun pagu anggaran untuk Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 bagi seluruh kementerian/lembaga (K/L).
Sri Mulyani mengatakan kebijakan pokok dalam penyusunan APBN bertujuan untuk memacu investasi dan ekspor, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta menjaga pembangunan infrastruktur.
Baca juga: Duh! Ibu-ibu Harga Bawang Naik hingga Rp20.000 per Kilogram Nih...
Selain itu, efisiensi birokrasi terutama mendorong investasi ekspor melalui berbagai macam insentif fiskal maupun dari sisi pelayanan untuk memberikan kemudahan kepada para investor.
Menurutnya, pemerintah berasumsi bahwa pertumbuhan ekonomi akan berkisar antara 5,3 persen-5,6 persen di awal, namun Presiden mengharapkan pertumbuhan bisa sampai ke 5,6 persen.
"Bapak Presiden mengharapkan kita bisa memacu sampai ke 5,6 persen," ujarnya.
rn- Penulis :
- Nani Suherni
