Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rupiah Melemah Usai Sri Mulyani Diganti, Pasar Respon Negatif Pengangkatan Menkeu Baru

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Rupiah Melemah Usai Sri Mulyani Diganti, Pasar Respon Negatif Pengangkatan Menkeu Baru
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kedua kanan) berjabat tangan dengan sejumlah pegawai saat tiba di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025). Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.)

Pantau - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah signifikan pada Selasa, 9 September 2025, seiring respon negatif pasar terhadap pergantian Menteri Keuangan.

Reshuffle Kabinet Jadi Sentimen Utama Pelemahan Rupiah

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebut pelemahan rupiah dipicu oleh pergantian Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dianggap mengejutkan oleh pelaku pasar.

"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS oleh penggantian Menkeu ibu Sri Mulyani yang direspons negatif oleh investor," ungkap Lukman.

Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani pada Senin, 8 September 2025, di Istana Negara, Jakarta.

Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 86/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024–2029.

Purbaya sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sri Mulyani sendiri telah menjabat sebagai Menkeu sejak periode kedua Presiden Joko Widodo dan kembali dilantik oleh Presiden Prabowo pada 21 Oktober 2024.

Lukman menambahkan bahwa pengaruh reshuffle ini juga tercermin dari kinerja pasar modal.

"Sentimen domestik ini sangat kuat, tercermin dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang berbalik turun besar pasca konfirmasi berita ini," ujarnya.

Rupiah Diprediksi Bergerak di Rentang Rp16.350–Rp16.550

Sementara itu, indeks dolar AS juga berada dalam tekanan karena meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed (Federal Reserve).

Namun, pengaruh global tersebut belum mampu mengimbangi tekanan domestik yang muncul akibat pergantian menteri.

Dalam kondisi ini, kurs rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.350 hingga Rp16.550 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan di Jakarta, rupiah melemah sebesar 185 poin atau 1,13 persen, dari posisi sebelumnya Rp16.310 menjadi Rp16.495 per dolar AS.

Penulis :
Ahmad Yusuf