Pantau.com - Calon presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sementara unggul dalam hitungan cepat pemilihan umum. Biden unggul dengan 224 suara elektoral dari calon petahana, Donald Trump.
Pengamat Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan jika Biden menang, dampak ke pasar keuangan akan memberikan angin segar ke arus modal asing.
“Investor AS yang selama ini bermain aman dengan beli emas, dolar dan yen jepang atau safe haven mulai berani masuk ke emerging market,” kata Bhima.
Baca juga: Ekonom: Pandemi Hambat Efektivitas UU Ciptaker Goda Investor
Ia juga menjelaskan saat ini dibuktikan dengan menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 4,72 persen dalam sebulan terakhir sehingga berada di level 5.159. Sementara dana asing tercatat mulai mengurangi aksi jual bersihnya.
Salah satu yang akan diincar penanam modal pastinya obligasi RI karena menawarkan bunga yang tinggi kepada investor.
Dari segi investasi asing langsung, AS diprediksi semakin masuk ke Indonesia apabila normalisasi hubungan dagang berhasil.
Baca juga: Ibu Kota Pindah, Investor Asing Mulai Lirik Aset Pemerintah di Jakarta
Menurut Bhima, Biden sepertinya akan mengambil langkah yang lebih taktis dalam menghadapi China di Asia tenggara. Khususnya pada masalah sengketa Laut China Selatan.
Tentu perlakuan itu berbeda dengan cara Donald Trump yang melakukan seruan konfrontatif melalui Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo beberapa waktu lalu. Ini menurut Bhima malah menambah runyam stabilitas politik. Lantas, dampak pemilu AS cukup besar bagi prospek perdagangan Indonesia kedepannya.
“Kebijakan proteksionisme yang dilakukan Trump sudah banyak merugikan kepentingan Indonesia,” pungkasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
