Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Premium Dihapus, Angkutan Umum Merasa Terbebani

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Premium Dihapus, Angkutan Umum Merasa Terbebani

Pantau.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengaku dihapusnya bahan bakar premium akan berdampak ke industri angkutan umum. Nantinya, juga bakal berdampak ke masyarakat pengguna angkutan umum.

Sekretaris Jenderal Organda, Ateng Aryono, mengatakan industri angkutan umum akan bertambah beban operasionalnya. Dihapusnya premium, otomatis akan ada kenaikan tarif angkutan umum yang dirasakan masyarakat.

"Wajar jika nanti ada kenaikan tarif, tapi secara umum, industri angkutan umum juga akan terkoreksi, terlebih setelah sebelumnya sudah sulit akibat kondisi pandemi COVID-19," kata Ateng seperti dinukil dari IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Kamis(19/11/2020).

Baca juga: Tarif Angkutan Umum Tak Naik Saat Normal Baru, Pemerintah Cari Solusi

Ateng menilai situasi pandemi saat ini menjadikan okupansi angkutan umum rendah. Hal ini terjadi secara menyeluruh di Indonesia.

"Angkutan perkotaan kisaran okupansinya hanya 30-40 persen. Nanti mereka dibebani lagi dengan dihapusnya premium yang mengharuskan mereka membeli pertalite," tambahnya.

Selain itu, dinilai akan berdampak terhadap masyarakat yang juga disulitkan oleh pandemi. Pada posisi saat ini beban masyarakat untuk kebutuhan hidupnya sendiri sedang kesulitan.

Baca juga: Selama Pandemi Virus Korona, Pengguna Angkutan Umum Jabodetabek Menurun

Situasi ini nantinya menjadi beban luar biasa bagi masyarakat dan juga pada industri. Industri angkutan umum akan terkoreksi luar biasa.

"Demand sekarang sudah rendah, kasihan captive market kami yang harus selalu menggunakan angkutan dan operator kami yang merasakan bila kenaikan harga bahan bakar (BBM) dan tarif angkutan cukup ekstrem," tuntasnya.

Baca juga: Mulan Pertanyakan Soal Penghapusan Premium dan Pertalite ke Pertamina

Penulis :
Tatang Adhiwidharta