Pantau - Pantai Gwangalli di Busan semakin menarik perhatian, terutama di kalangan generasi muda, dengan berbagai atraksi dan acara yang menjadikannya tujuan utama liburan. Meskipun cuaca mendung, ribuan pengunjung tetap datang untuk menikmati keindahan bunga matahari yang menghiasi pantai, sekaligus merasakan suasana baru yang sedang berkembang di kawasan ini. Mereka sibuk berfoto dengan latar belakang lapangan bunga matahari seluas 1.800 meter persegi, Jembatan Gwangan, dan Pantai Gwangalli.
Lapangan bunga matahari yang pertama kali dibuka pada 2022 ini menampilkan 13.750 bunga matahari dengan berbagai warna, seperti kuning, merah, dan putih. Bunga-bunga ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Senin mendatang, saat pantai secara resmi dibuka untuk musim panas.
"Lapangan bunga matahari yang luas di samping laut biru ini sangat unik. Saya ingin kembali saat bunga-bunga itu mekar sepenuhnya." kata Kim Ji-young, 49 tahun, asal Gimhae, Provinsi Gyeongsang Selatan, sebagaimana dilansir dari The Korea Times.
Baca juga: Eksplorasi Praia da Falésia, Pantai Terbaik di Dunia Menurut Tripadvisor
Pantai Gwangalli semakin populer di kalangan generasi muda, berbeda dengan pantai-pantai lain di Busan yang mengalami penurunan jumlah pengunjung. Sementara Pantai Haeundae dan beberapa pantai lainnya mengalami penurunan pengunjung dibandingkan musim panas 2022, Pantai Gwangalli justru mencatatkan peningkatan yang tajam.
Pada musim panas 2023, Gwangalli menarik 4,32 juta pengunjung, lebih dari 100.000 orang dibandingkan musim panas sebelumnya, sementara Haeundae mengalami penurunan sekitar 600.000 pengunjung.
Pemerintah berencana untuk melanjutkan momentum ini dengan memperluas pantai dan mengadakan berbagai acara. Saat ini, proyek penambahan pasir sedang berlangsung untuk menggandakan lebar bagian tengah pantai dari 20 meter menjadi maksimal 48 meter.
Serangkaian Acara untuk Menarik Pengunjung
Gwangalli juga merencanakan berbagai acara budaya untuk menarik pengunjung muda. Mulai 6 Juli hingga Agustus, jalan pantai di depan Pantai Gwangalli akan menjadi "jalan budaya bebas mobil" pada malam akhir pekan, menyelenggarakan sekitar 130 acara, termasuk konser balkon dan kompetisi tari jalanan nasional.
Baca juga: 10 Pantai Eksotis di Wonogiri yang Wajib Dikunjungi
Selain itu, 200 hingga 300 pertunjukan busking dijadwalkan pada bulan Juli dan Agustus, dengan pertunjukan drone yang melibatkan hingga 1.700 drone setiap hari Sabtu.
Sejak tahun lalu, bioskop pantai di depan Pasar Ikan Minrak memungkinkan pengunjung menonton film gratis sambil duduk di pasir pantai.
Dengan berbagai atraksi ini, Pantai Gwangalli semakin digemari oleh kaum muda. Letaknya yang dekat dengan universitas besar seperti Universitas Pukyong dan Universitas Kyungsung memudahkan akses bagi generasi muda.
Di dekatnya, Namcheon-dong, yang dikenal sebagai "Kota Roti," memiliki 20 hingga 30 toko roti yang menawarkan berbagai jenis roti, dari tradisional hingga tren terbaru, yang sangat digemari kalangan muda.
Selain itu, ruang budaya serbaguna Millak The Market, yang dibangun dari gedung pabrik yang direvitalisasi, telah menjadi tujuan wajib bagi pengunjung.
Baca juga: Pantai Pelang Trenggalek: Surga Tersembunyi dengan Panorama Menakjubkan
Transformasi Gwangalli yang Menarik untuk Segala Usia
Gwangalli kini semakin terkenal dengan berbagai tempat yang merubah citranya, yang sebelumnya hanya dikenal dengan restoran ikan mentah.
"Tempat-tempat yang mengubah citra Gwangalli, yang dulu dikenal hanya dengan restoran ikan mentah, kini menarik pengunjung dari berbagai kalangan, termasuk generasi muda." kata Kim Ye-ri, 28 tahun, seorang pekerja kantoran.
Daya saing Gwangalli semakin meningkat dengan banyaknya akomodasi kelas menengah dan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan Pantai Haeundae.
Kim Hyeong-mok, CEO Aqua Palace Hotel, mengatakan, "Lebih dari 90 persen tamu kami adalah kaum muda. Tren ini tidak hanya terjadi di musim panas, tetapi juga di musim semi dan gugur."
Baca juga: Eksplorasi 3 Pantai di Sukabumi yang Terkenal dengan Keindahannya
Sebagian besar toko dan hotel yang terletak di sepanjang Pantai Gwangalli menawarkan pemandangan langsung ke Jembatan Gwangandaegyo dan laut. Puluhan kapal pesiar yang berkumpul di bawah Jembatan Gwangandaegyo untuk menikmati matahari terbenam di atas Gunung Hwangnyeong menciptakan pemandangan yang spektakuler.
Huh Gwang-ho, seorang pejabat senior dari Distrik Suyeoung, Busan, menyatakan, "Kami terus berupaya mengubah pantai ini menjadi lebih dari sekadar tempat untuk berenang. Perbaikan-perbaikan ini telah diterima dengan baik, dan kami berharap akan ada lebih banyak pengunjung musim panas ini."
Sumber: The Korea Times
- Penulis :
- Latisha Asharani
