billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Serupa Tapi Tak Sama: Mengungkap Perbedaan Dimsum dan Siomay

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Serupa Tapi Tak Sama: Mengungkap Perbedaan Dimsum dan Siomay
Foto: Dimsum. (YouTube/atha naufal)

Pantau - Dimsum dan siomay sering kali dianggap serupa karena keduanya sama-sama berbentuk kecil, disajikan sebagai makanan ringan, dan populer di Asia. Namun, di balik kesan pertama yang mirip, kedua hidangan ini memiliki karakteristik, asal-usul, dan cara penyajian yang berbeda.

Dimsum merupakan bagian dari tradisi kuliner Tiongkok yang mencakup berbagai macam hidangan kecil, biasanya disajikan dengan teh. Di sisi lain, siomay, meskipun berasal dari pengaruh budaya yang sama, telah bertransformasi menjadi kuliner khas Indonesia dengan cita rasa lokal yang unik. Artikel ini akan membahas lebih lanjut perbedaan dimsum dan siomay, mulai dari bahan, tekstur, hingga rasa di balik keduanya.

Penggunaan Bahan Baku

Perbedaan siomay dan dimsum dari segi bahan baku cukup mencolok. Siomay Bandung, yang merupakan versi modifikasi Indonesia, umumnya terbuat dari daging ikan tenggiri yang digiling halus dan dicampur dengan tepung kanji atau aci. Penambahan tepung ini membuat tekstur siomay lebih kenyal dan liat, serta tidak memerlukan kulit pangsit untuk membungkusnya sebelum dikukus.

Sementara itu, dimsum yang berasal dari Tiongkok menggunakan bahan dasar yang lebih beragam, seperti campuran daging babi, ayam, udang, atau kepiting yang digiling halus. Dalam versi halal, bahan utama sering diganti dengan ayam dan udang. Dimsum siomay ini dibungkus dengan kulit pangsit tipis yang terbuat dari tepung terigu, memberikan tekstur yang lebih lembut dan ringan.

Baca juga: 9 Tips Mengukus Dimsum yang Sempurna

Perbedaan Pada Tekstur

Siomay yang terbuat dari campuran daging ikan tenggiri dan tepung kanji (aci), menghasilkan tekstur yang kenyal. Penambahan tepung kanji pada adonan membuat siomay lebih padat dan memiliki kekuatan untuk mempertahankan bentuk tanpa kulit pembungkus.

Di sisi lain, dimsum umumnya menggunakan daging giling ayam, udang, atau bahkan babi, memiliki tekstur yang lebih lembut. Karena adonan dimsum tidak banyak mengandung tepung, hasilnya lebih halus dan ringan, dengan kelembutan yang khas pada daging yang dikukus. Perbedaan tekstur ini menjadi salah satu pembeda utama antara keduanya, dengan siomay lebih kenyal dan dimsum lebih lembut dan empuk.

Jenis Bumbu

Siomay menggunakan bahan utama ikan tenggiri, memerlukan bumbu yang lebih kuat untuk mengimbangi aroma ikan yang tajam. Oleh karena itu, bumbu yang digunakan biasanya meliputi bawang merah, bawang putih, merica, garam, dan kaldu yang khas Indonesia.

Sebaliknya, bumbu untuk dimsum cenderung lebih minimalis dan berbasis cita rasa Tiongkok. Adonan daging giling biasanya hanya dibumbui dengan bawang putih, jahe giling, minyak wijen, dan kecap asin. Cita rasa yang dihasilkan lebih alami, mengandalkan rasa dasar dari daging yang digunakan tanpa terlalu banyak tambahan bumbu. Perbedaan ini menunjukkan bagaimana budaya masing-masing mempengaruhi pendekatan terhadap rasa dalam kuliner.

Baca juga: Resep Dimsum Udang Ayam: Cita Rasa Lezat dan Praktis di Rumah

Terlihat dari Kulit Pembungkusnya

Pada dimsum, adonan daging giling dibungkus dengan kulit pangsit tipis yang terbuat dari tepung terigu dan air. Kulit pangsit ini memberikan tekstur yang tipis namun kuat, sehingga dapat menahan adonan yang dikukus tanpa robek.

Di sisi lain, siomay, terutama dalam gaya Indonesia, lebih dikenal tanpa menggunakan kulit pembungkus. Daging ikan tenggiri yang telah digiling halus dicampur dengan tepung kanji (aci) untuk menciptakan tekstur yang kenyal dan liat, sehingga adonan dapat dikukus langsung tanpa memerlukan kulit pembungkus. Siomay Bandung, sebagai salah satu varian populer, biasanya disajikan dalam bentuk ini. Perbedaan ini mencerminkan variasi dalam teknik dan tradisi kuliner antara masakan Tiongkok dan Indonesia.

Rasa

Siomay berbahan dasar ikan tenggiri menawarkan cita rasa yang gurih dan cenderung tajam, berkat aroma khas dari ikan tenggiri. Kombinasi bumbu seperti bawang merah, bawang putih, merica, dan kaldu menciptakan rasa yang kaya, selaras dengan selera khas masakan Indonesia.

Sementara itu, dimsum cenderung memiliki rasa yang lebih ringan dan alami, karena bumbu yang digunakan lebih minimalis. Dimsum memiliki rasa yang lebih halus dan cenderung mengedepankan cita rasa daging itu sendiri. Perbedaan ini menunjukkan bagaimana teknik bumbu dan bahan baku menciptakan rasa yang sangat berbeda antara kedua jenis ini.

Baca juga:  Resep Siomay Udang Lezat untuk Keluarga

Setelah mengetahui perbedaan antara dimsum dan siomay, tak ada salahnya untuk mencoba keduanya. Dengan begitu, kamu bisa merasakan sendiri cita rasa unik dari masing-masing hidangan. Siapa tahu, kamu akan menemukan favorit baru!

(Laporan: Laury Kaniasti)

Penulis :
Nur Nasya Dalila
Editor :
Nur Nasya Dalila