
Pantau - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa pendanaan kemanusiaan global untuk tahun 2025 berada dalam kondisi memprihatinkan, dengan tingkat kontribusi yang baru mencapai kurang dari 17 persen dari total kebutuhan sebesar 46 miliar dolar AS.
"Lebih dari setengah tahun telah berlalu, (namun) lanskap pendanaan kemanusiaan masih memprihatinkan," ujar Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq, dalam konferensi pers harian, mengutip data Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Penurunan Tajam dan Ancaman Kelaparan Massal
Farhan Haq menyebut bahwa jumlah pendanaan yang diterima tahun ini turun 40 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Kekurangan pendanaan ini dipandang sebagai peringatan serius, karena berisiko membuat jutaan orang rentan mengalami kelaparan tanpa akses pada bantuan darurat yang sangat dibutuhkan.
Situasi ini diperparah oleh meningkatnya kebutuhan global dan pemangkasan dana dari berbagai donor internasional.
Seruan Global dan Prioritas Mendesak
Pada bulan Juni 2025, OCHA meluncurkan seruan global baru sebagai respons atas pemangkasan pendanaan terbesar dalam sejarah sistem kemanusiaan internasional.
Seruan tersebut bertujuan untuk membantu 114 juta orang di berbagai belahan dunia, dengan memprioritaskan kebutuhan paling mendesak yang dirangkum dalam laporan Global Humanitarian Overview 2025.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










