billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Sakuranesia Usung Konsep "Glocal" RI–Jepang Lewat Kembang Api dan Budaya di Konferensi Lingkungan Munakata

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Sakuranesia Usung Konsep "Glocal" RI–Jepang Lewat Kembang Api dan Budaya di Konferensi Lingkungan Munakata
Foto: (Sumber: Ketua Yayasan Sakuranesia Indonesia, Sakura Ijuin, menjadi pembicara dalam Konferensi Lingkungan Internasional Munakata ke-12 di Prefektur Fukuoka, Jepang, Minggu (26/10/2025), yang dihadiri lebih dari 200 peserta dari berbagai negara. ANTARA/HO-Sakuranesia..)

Pantau - Ketua Yayasan Sakuranesia Indonesia, Sakura Ijuin, mengusung konsep Glocal cooperation dalam kerja sama Indonesia–Jepang saat menjadi pembicara pada Konferensi Lingkungan Internasional Munakata ke-12 yang digelar di Prefektur Fukuoka, Jepang, pada Minggu, 26 Oktober 2025.

Kolaborasi Nilai Global dan Kekuatan Lokal

Konferensi yang dihadiri lebih dari 200 peserta dari berbagai negara ini mengangkat tema “Think Global, Act Local” dan menjadi ajang pertukaran gagasan untuk menghadapi perubahan iklim serta membangun masyarakat berketahanan lingkungan.

Dalam paparannya, Sakura menekankan pentingnya kolaborasi antara nilai global dan kekuatan lokal dalam bidang lingkungan, budaya, dan pendidikan.

“Salah satu jawaban dari pertanyaan yang kami cari ternyata ada pada tradisi kembang api,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kembang api, sebagai warisan budaya Jepang, memiliki makna simbolik dan potensi besar untuk menjadi jembatan kerja sama lintas bangsa, termasuk antara Indonesia dan Jepang.

Contoh nyata dari kolaborasi tersebut adalah kerja sama antara Wakino Art Factory, produsen kembang api tradisional dari Kitakyushu, dengan Nolimits Indonesia.

Kolaborasi itu melahirkan peluncuran kembang api buatan Jepang pertama di Indonesia sejak Perang Dunia II dalam ajang Jember Fashion Carnival (JFC).

“Pada malam itu, puluhan ribu orang menatap langit yang sama. Kembang api menjadi jembatan cahaya yang menghubungkan manusia dengan manusia, bangsa dengan bangsa,” tutur Sakura.

Proyek Internasional Baru dan Visi Glocal Era Baru

Dalam forum tersebut, Sakuranesia juga memperkenalkan tiga proyek internasional baru yang akan memperkuat kolaborasi budaya dan pendidikan antara Indonesia dan Jepang.

Proyek tersebut meliputi:

  • Dialog lintas agama Miidera × Kebijaksanaan Islam
  • Program pendidikan lingkungan melalui sepak bola

Proyek pertukaran budaya yang akan menghadirkan Dashi (rangka hias festival Jepang) ke Jember Fashion Carnival

Sakura menyimpulkan seluruh inisiatif ini sebagai bentuk nyata dari Glocal di era baru.

“Dari lokal menuju global. Hubungan saling menopang inilah bentuk Glocal di era baru,” katanya.

Konferensi ini juga menampilkan pesan video dari Gubernur Prefektur Fukuoka, Seitaro Hattori, yang memaparkan inisiatif daerah Fukuoka dalam mendukung target netral karbon pada tahun 2050.

Penulis :
Ahmad Yusuf