
Pantau - Pemerintah Venezuela pada Selasa (11/11) mengumumkan pengerahan militer besar-besaran di seluruh negeri sebagai respons terhadap meningkatnya kehadiran angkatan laut dan udara Amerika Serikat di lepas pantainya.
Latihan Pertahanan Nasional sebagai Respons terhadap AS
Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez menyatakan bahwa hampir 200.000 personel militer telah dimobilisasi secara nasional sebagai bagian dari latihan pertahanan yang disebut sebagai langkah balasan terhadap “ancaman” dari Amerika Serikat.
“Hampir 200.000 tentara telah dikerahkan di seluruh negeri untuk latihan ini,” ujar Padrino Lopez kepada televisi pemerintah, seraya menambahkan bahwa latihan tersebut merupakan pelengkap dari operasi rutin angkatan bersenjata.
Di hari yang sama, Majelis Nasional Venezuela mengesahkan undang-undang baru yang dirancang untuk memperkuat strategi pertahanan nasional di tengah meningkatnya aktivitas militer AS di wilayah Karibia.
Presiden Majelis Nasional Jorge Rodriguez menjelaskan bahwa undang-undang tersebut memperkenalkan “cara baru dalam menangani pengerahan, kepatuhan terhadap perintah, pergerakan pasukan, serta hubungan antara rakyat dan angkatan bersenjata.”
Ketegangan di Karibia dan Tuduhan Perdagangan Narkoba
Pengerahan pasukan ini dilakukan bertepatan dengan kedatangan kapal induk USS Gerald R. Ford — salah satu kapal perang terkuat di dunia — ke wilayah tersebut, yang memicu kekhawatiran akan kemungkinan eskalasi militer lebih lanjut.
Angkatan Laut AS mengonfirmasi bahwa kapal induk tersebut kini beroperasi di bawah Komando Selatan AS, yang bertanggung jawab atas kawasan Amerika Latin dan Karibia.
Washington menyatakan bahwa peningkatan kehadiran militernya di Karibia, yang disebut sebagai yang terbesar dalam beberapa dekade terakhir, bertujuan untuk memerangi perdagangan narkoba.
Operasi AS di wilayah itu dilaporkan telah mencakup sedikitnya 19 serangan terhadap kapal di perairan internasional, dengan jumlah korban mencapai sekitar 75 orang.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro membantah tuduhan keterlibatan negaranya dalam perdagangan narkoba dan menuduh Amerika Serikat “bersiap melancarkan perang” untuk menggulingkan pemerintahannya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







