
Pantau - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 22–23 November 2025 secara resmi menyuarakan seruan damai terhadap empat konflik besar dunia: Ukraina, Palestina, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo.
Piagam PBB Jadi Landasan, Ukraina Dapat Sorotan Khusus
Juru bicara Presiden Afrika Selatan, Vincent Magwenya, menyampaikan bahwa deklarasi resmi G20 menekankan pentingnya penyelesaian konflik secara damai dengan menjunjung tinggi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan prinsip hukum internasional.
Dokumen deklarasi juga menegaskan komitmen internasional untuk menghindari penggunaan kekuatan dalam menyelesaikan perselisihan antarnegara.
Dari keempat konflik yang disebut, Ukraina disebut secara eksplisit dalam teks deklarasi, menunjukkan perhatian khusus negara-negara G20 terhadap perang yang masih berlangsung di wilayah tersebut.
Di sela-sela forum, beberapa negara Eropa juga melakukan pertemuan informal untuk membahas rencana perdamaian yang diinisiasi Amerika Serikat guna meredam eskalasi di kawasan Eropa Timur.
Rusia Hadir, G20 Tekankan Diplomasi Global
KTT G20 tahun ini turut dihadiri delegasi Rusia yang dipimpin oleh Maxim Oreshkin, Deputi Kepala Staf Presiden Rusia.
Kehadiran Rusia di tengah sorotan terhadap konflik Ukraina memperkuat posisi forum ini sebagai ajang diplomasi global yang inklusif, meskipun terdapat perbedaan pandangan geopolitik antaranggota.
G20 dan Peran Strategisnya di Dunia
G20 merupakan forum kerja sama ekonomi multilateral yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa.
Forum ini dibentuk pada tahun 1999 dan kini mewakili lebih dari 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia, 75 persen perdagangan global, serta sekitar dua pertiga populasi dunia.
G20 bertujuan menjaga pertumbuhan ekonomi global yang kuat, inklusif, berkelanjutan, dan mampu merespons dinamika geopolitik global melalui pendekatan damai.
- Penulis :
- Gerry Eka







