
Pantau - Iran dan Arab Saudi sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama regional dalam pertemuan resmi yang berlangsung di Teheran.
Pertemuan tersebut melibatkan Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, dan Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi untuk Urusan Politik, Saud bin Mohammed Al-Sati.
Keduanya membahas langkah-langkah strategis guna memperkuat hubungan kedua negara serta kerja sama di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama.
Informasi ini disampaikan melalui pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Iran.
Kecaman Iran terhadap Agresi Israel dan Seruan Kerja Sama Regional
Dalam pertemuan tersebut, Araghchi mengecam keras aksi Israel yang ia sebut sebagai "genosida dan kejahatan yang terus berlangsung di wilayah Palestina yang diduduki serta agresinya terhadap Lebanon dan Suriah."
Ia menyebut tindakan Israel sebagai "ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Asia Barat dan sekitarnya", ungkapnya dalam pernyataan yang disiarkan setelah pertemuan.
Ia juga menekankan pentingnya "kerja sama dan koordinasi yang lebih efektif antara negara-negara kawasan dan negara-negara Muslim", dengan tujuan untuk mengekang "provokasi perang dan pelanggaran hukum" oleh Israel.
Komitmen Arab Saudi dan Latar Belakang Pemulihan Hubungan
Diplomat Arab Saudi, Saud bin Mohammed Al-Sati, menegaskan pentingnya "meningkatkan kerja sama regional untuk menjaga perdamaian dan stabilitas", ujarnya menanggapi situasi kawasan.
Pertemuan ini menandai kelanjutan dari normalisasi hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi yang dimulai kembali pada April 2023.
Pemulihan hubungan ini mengakhiri ketegangan diplomatik selama tujuh tahun sejak Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016.
Pemutusan tersebut terjadi setelah demonstran Iran menyerang misi diplomatik Arab Saudi sebagai respons atas eksekusi seorang ulama Syiah oleh pemerintah Arab Saudi.
- Penulis :
- Leon Weldrick







