
Pantau - Australia mendapat persetujuan dari Amerika Serikat terkait perjanjian pertahanan AUKUS, memungkinkan Canberra melanjutkan pembangunan armada kapal selam bertenaga nuklir sebagaimana dilaporkan ABC pada Kamis (4/12).
Persetujuan AS dan Hasil Tinjauan Pentagon
ABC mengutip Menteri Pertahanan Australia Richard Marles yang menyatakan bahwa pemerintah Australia telah menerima hasil tinjauan Pentagon atas perjanjian pasokan kapal selam AUKUS senilai 368 miliar dolar Australia atau sekitar Rp40,9 triliun.
Financial Times sebelumnya melaporkan bahwa Departemen Pertahanan AS sempat melakukan peninjauan untuk menentukan apakah AS harus menarik diri dari kesepakatan AUKUS 2021.
Kemungkinan penarikan tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran di London dan Canberra.
Seorang juru bicara Pentagon menyampaikan bahwa pihaknya tengah meninjau partisipasi AS dalam AUKUS untuk memastikan kepatuhan terhadap prioritas pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Marles menyatakan bahwa sikap Washington terhadap kesepakatan tersebut “sepenuhnya mendukung”.
Marles menolak mengungkapkan rincian tinjauan dan menyebut bahwa pemerintah Australia masih mempelajari isi lengkapnya menurut laporan ABC.
Tinjauan itu diserahkan menjelang pertemuan Marles dan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dengan Menteri Perang AS Pete Hegseth serta Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pekan depan di Washington berdasarkan laporan ABC.
Struktur AUKUS dan Fokus Pengembangan Teknologi Pertahanan
AUKUS diumumkan pada September 2021 sebagai kemitraan pertahanan trilateral antara AS, Inggris, dan Australia.
Pilar pertama AUKUS berfokus pada pembangunan armada kapal selam nuklir Australia menggunakan teknologi AS dan Inggris.
Pilar kedua mencakup pengembangan teknologi seperti robotika bawah air, elektronika kuantum, keamanan siber, kemampuan peperangan elektronik, senjata supersonik, serta berbagai mekanisme pertahanan lainnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







