Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

IMF Setujui Pembiayaan Darurat 206 Juta Dolar AS untuk Sri Lanka Pasca Siklon Ditwah

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

IMF Setujui Pembiayaan Darurat 206 Juta Dolar AS untuk Sri Lanka Pasca Siklon Ditwah
Foto: (Sumber: Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) pada Jumat (19/12) menyetujui pembiayaan darurat sebesar 206 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.722) untuk Sri Lanka, dalam upaya membantu negara itu mengatasi kebutuhan mendesak usai dilanda Siklon Ditwah..)

Pantau - Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pembiayaan darurat sebesar 206 juta dolar AS bagi Sri Lanka untuk membantu negara tersebut menangani dampak bencana akibat Siklon Ditwah yang melanda beberapa waktu lalu.

Keputusan tersebut diambil oleh Dewan Eksekutif IMF pada Jumat, 19 Desember 2025, sebagai bentuk dukungan terhadap kebutuhan mendesak Sri Lanka di sektor kemanusiaan dan rekonstruksi.

Pembiayaan ini disalurkan melalui skema Rapid Financing Instrument (Instrumen Pembiayaan Cepat) dan setara dengan 26 persen dari kuota Sri Lanka di IMF.

Jika dikonversikan dengan nilai tukar 1 dolar AS setara Rp16.722, total dana tersebut mencapai lebih dari Rp3,4 triliun.

Jaga Stabilitas Ekonomi Selama Masa Pemulihan

IMF menjelaskan bahwa dukungan ini bertujuan menjaga stabilitas ekonomi makro Sri Lanka selama proses pemulihan dan penanganan dampak ekonomi langsung dari bencana.

Wakil Direktur Pelaksana sekaligus Penjabat Ketua IMF, Kenji Okamura, menyampaikan bahwa Siklon Ditwah telah menimbulkan tekanan besar terhadap fiskal negara dan kebutuhan neraca pembayaran.

"Siklon tersebut menciptakan kebutuhan mendesak dalam hal kemanusiaan dan rekonstruksi di Sri Lanka," ungkap Okamura.

"Dukungan keuangan darurat dari IMF diharapkan dapat mengatasi tekanan-tekanan ini," lanjutnya.

IMF juga memberikan apresiasi terhadap langkah cepat yang diambil pemerintah Sri Lanka dalam menangani krisis akibat bencana alam tersebut.

"IMF berdiri bersama rakyat Sri Lanka dalam masa sulit ini dan akan terus mendukung upaya pemulihan dan rekonstruksi Sri Lanka," tegas Okamura.

Penulis :
Ahmad Yusuf