
Pantau - Pemerintah Malaysia menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya eskalasi permusuhan di Yaman, terutama akibat pergerakan militer sepihak dan kemajuan teritorial yang dilakukan oleh Dewan Transisi Selatan (Southern Transitional Council/STC) di wilayah Hadhramaut dan Al-Mahrah.
Malaysia Dukung Proses Damai dan Pemerintah Sah Yaman
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia, tindakan STC disebut telah memperburuk ketegangan dan mengancam stabilitas yang sudah rapuh di Yaman.
Perkembangan ini dinilai dapat menghambat upaya menuju solusi politik yang menyeluruh, mendorong fragmentasi lebih lanjut, dan memperparah penderitaan kemanusiaan yang dialami rakyat Yaman.
Malaysia menyampaikan apresiasi atas peran Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dalam memfasilitasi proses de-eskalasi, serta mendorong semua aktor regional dan internasional untuk mendukung inisiatif yang menjunjung tinggi kedaulatan, keutuhan wilayah, dan kemerdekaan Yaman.
Malaysia juga menegaskan dukungan penuh terhadap Dewan Kepemimpinan Presiden (Presidential Leadership Council) dan Pemerintah Yaman sebagai otoritas sah dalam memimpin proses transisi dan membangun perdamaian.
"Kami menegaskan kembali pentingnya penghormatan terhadap kerangka konstitusional dan politik Yaman, serta menyerukan kepada semua pihak untuk berkomitmen pada dialog damai, menyelesaikan perselisihan melalui cara-cara politik, dan menahan diri dari tindakan yang dapat semakin mendestabilisasi negara tersebut," tulis pernyataan tersebut.
Seruan untuk Negosiasi Inklusif dan Solidaritas bagi Rakyat Yaman
Malaysia menekankan bahwa perdamaian berkelanjutan di Yaman hanya dapat dicapai melalui negosiasi yang sungguh-sungguh, rekonsiliasi yang inklusif antara faksi-faksi di Yaman, dan penghormatan terhadap hukum internasional.
Malaysia juga menyatakan berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Yaman yang terus menghadapi kesulitan besar dan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.
- Penulis :
- Gerry Eka








