Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Khofifah Pastikan Jawa Timur Siap Menyukseskan Program Swasembada Gula Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Khofifah Pastikan Jawa Timur Siap Menyukseskan Program Swasembada Gula Nasional
Foto: (Sumber: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim).)

Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan kesiapan Jawa Timur untuk menyukseskan program swasembada gula nasional melalui percepatan hilirisasi perkebunan tebu secara terintegrasi.

Kesiapan tersebut ditegaskan Khofifah dalam koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah serta Menteri Pertanian Republik Indonesia guna memperkuat sinergi pusat dan daerah.

Khofifah menilai kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan seluruh kepala daerah di Jawa Timur menjadi kekuatan besar untuk memaksimalkan hilirisasi perkebunan tebu.

"Kolaborasi lintas daerah adalah kunci untuk mempercepat perluasan lahan dan investasi perkebunan tebu di Jawa Timur," ungkap Khofifah Indar Parawansa.

Seluruh bupati dan wakil bupati se Jawa Timur telah melakukan pemetaan luasan lahan yang berpotensi untuk perluasan perkebunan tebu sebagai langkah awal percepatan program.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama pemerintah kabupaten dan kota menyepakati penanaman tebu seluas 70 ribu hektare sebagai kontribusi terhadap target nasional 100 ribu hektare swasembada gula.

Khofifah menegaskan sinergi lintas daerah diperlukan agar perluasan lahan tidak mengganggu ketahanan pangan komoditas lain.

Jawa Timur saat ini mencatat Luas Tambah Tanam tertinggi secara nasional sebesar 1,8 juta hektare yang harus tetap dijaga hingga tahun 2026.

Keberhasilan swasembada beras menjadi alasan kuat agar Luas Tambah Tanam tidak boleh berkurang meski ada perluasan perkebunan tebu.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menetapkan tenggat waktu 90 hari untuk pelaksanaan bongkar ratoon di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur.

"Target bongkar ratoon harus selesai dalam 90 hari agar produktivitas tebu bisa meningkat," ungkap Amran Sulaiman.

Bongkar ratoon dilakukan dengan mengganti tebu sisa panen menggunakan tunas baru guna meningkatkan hasil produksi gula.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyiapkan lokasi konsinyering di depan Gedung Negara Grahadi sebagai pusat koordinasi seluruh pemangku kepentingan.

Lokasi tersebut difungsikan untuk mempercepat pelaksanaan program dan memastikan swasembada gula nasional dapat tercapai sesuai target.

Penulis :
Aditya Yohan