
Pantau - Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan salah satu drone Ukraina yang diarahkan ke kawasan kediaman Presiden Vladimir Putin membawa bahan peledak berkekuatan tinggi berdasarkan hasil analisis puing-puing yang ditembak jatuh sistem pertahanan udara.
Analisis Puing Drone dan Klaim Kementerian Pertahanan
Dalam video yang dirilis pada Rabu, personel militer Rusia menjelaskan hasil pemeriksaan drone yang disebut sebagai varian Chaklun-V.
Drone Chaklun-V tersebut diketahui membawa hulu ledak bahan peledak berkekuatan tinggi dengan berat enam kilogram atau sekitar 13 pon.
"Sebagai hasil analisis terhadap drone Ukraina yang berhasil dijatuhkan, ditemukan salah satu modifikasi Chaklun-V dengan hulu ledak bahan peledak tinggi seberat enam kilogram," ungkap pihak militer Rusia.
Pernyataan ini disampaikan menyusul klaim Moskow bahwa Ukraina melancarkan serangan drone besar-besaran ke wilayah Rusia dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu sasaran serangan tersebut disebut berada di kawasan sensitif yang menjadi lokasi kediaman Presiden Rusia.
Rusia Sebut 91 Drone Ditembak Jatuh Tanpa Korban
Sebelumnya, pada Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan Ukraina meluncurkan 91 drone dalam satu malam.
Serangan itu terjadi pada rentang waktu 28 hingga 29 Desember.
Menurut Lavrov, sasaran drone termasuk kediaman presiden Rusia yang berada di wilayah Novgorod.
Ia menegaskan seluruh drone berhasil dicegat dan dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Lavrov juga menyatakan bahwa serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan signifikan.
Informasi terkait pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia ini dilaporkan oleh Sputnik dan RIA Novosti.
- Penulis :
- Gerry Eka







