billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Hiburan

Iyakoko Patea Choir Raih 7 Penghargaan di Italia, Junimart Girsang Sebut Jadi Duta Perdamaian Lewat Musik

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Iyakoko Patea Choir Raih 7 Penghargaan di Italia, Junimart Girsang Sebut Jadi Duta Perdamaian Lewat Musik
Foto: (Sumber: Kelompok paduan suara Iyakoko Patea Choir (IPC) asal Mimika, Papua Tengah tampil dalam kompetisi internasional In... Canto sul Garda di Italia pada 19-21 Oktober. (ANTARA/KBRI Roma))

Pantau - Duta Besar Indonesia untuk Republik Italia, Junimart Girsang, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Iyakoko Patea Choir (IPC) yang meraih tujuh penghargaan dalam ajang kompetisi internasional In... Canto sul Garda ke-15 yang berlangsung di Riva Del Garda, Italia, pada 19–21 Oktober 2025.

"Prestasi membanggakan yang diperoleh IPC membuktikan bahwa Indonesia memiliki talenta-talenta vokal yang berkelas dunia, pencapaian yang membanggakan Indonesia di kancah internasional," ujar Junimart.

Ia menegaskan bahwa misi kebudayaan ini bukan hanya untuk meraih kemenangan, tetapi juga membawa pesan tentang kerukunan, persatuan, dan perdamaian dari Indonesia ke dunia internasional.

Tampil Memukau dengan Identitas Papua

Iyakoko Patea Choir, yang berarti Suara Emas, tampil penuh semangat dan memukau selama kompetisi berlangsung.

Mereka membawakan repertoar lagu dalam tiga kategori utama dan tampil dengan kostum otentik serta tarian tradisional dari suku Kamono dan Amungme, memperkenalkan budaya khas Papua kepada dunia.

Dari penampilan mereka, IPC berhasil meraih total tujuh penghargaan, dengan tiga di antaranya berasal dari kategori utama:

  • Mixed Choir – meraih nilai tertinggi
  • Musica Sacra – medali emas
  • Folklore – medali emas

Prestasi ini menjadi bukti bahwa seni dan budaya Indonesia mampu bersaing di panggung internasional, sekaligus memperkuat diplomasi budaya Indonesia di luar negeri.

Tampil di Roma dan Promosi Kuliner Nusantara

Usai kompetisi, IPC tampil dalam acara Malam Budaya Indonesia bertajuk Harmony of the Archipelago in the Eternal City di gereja bersejarah Chiesa di Santa Maria in Portico in Campitelli, Roma.

Penampilan tersebut menutup rangkaian misi budaya dengan kesan mendalam, menampilkan keberagaman Indonesia dalam harmoni suara dan gerak.

Acara ditutup dengan promosi kuliner khas Indonesia, termasuk kue lontar dan papeda dari Papua, yang turut memperkenalkan kekayaan rasa Nusantara kepada publik internasional.

Malam budaya ini menjadi ajang strategis untuk memperkenalkan seni, budaya, dan kuliner Indonesia di jantung Eropa.

Penulis :
Aditya Yohan

Terpopuler