
Pantau - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto menanggapi isu pelanggaran HAM yang kerap muncul jelang Pemilu. Pasalnya, isu pelanggaran HAM tersebut dikaitkan dengan Prabowo Subianto dan dinilai sebagai bahan pembunuhan karakter.
"Saya sendiri juga merasa heran tatkala menjelang pemilu selalu saja dugaan pelanggaran HAM di masa lalu, yang diarahkan kepada para prajurit TNI termasuk saya, Pak Prabowo, selalu saja diungkit-ungkit kembali, dimunculkan kembali, bahkan dijadikan karakter assasination," ujar Wiranto dalam keterangannya, Senin (11/12/2023).
Wiranto turut bicara soal adagium bahwa perbuatan satu aparat tertentu di masa lalu hanya bisa dinilai dan diukur menggunakan norma hukum saat itu. Wiranto pun menilai menjadi tak adil apabila dinilai dengan tolak ukur masa kini.
"Tentunya menjadi tidak relevan, tidak adil, dan tidak benar, tatkala keadaan masa lalu dicoba untuk diukur dan dinilai dengan norma hukum, dengan kondisi sosial politik, dengan situasi negara saat ini. Bahkan dijadikan black campaign," ungkapnya.
Lebih jauh, eks Panglima ABRI periode 1997-1999 itu juga menyinggung terkait pedoman Sapta Marga TNI. Dia memastikan a[a yang dilakukan prajurit TNI selalu berpihak untuk membela Tanah Air.
"Saya ingatkan di sini bahwa saya sebagai mantan Panglima TNI menjamin bahwa apa yang dilakukan oleh prajurit TNI selalu bertumpu kepada jiwa sapta marga," ucap Wiranto.
"Sebagai patriot Indonesia, yang selalu bela ideologi negara, baik juga sebagai kesatria Indonesia yang selalu bela kejujuran, kebenaran, dan keadilan, karena sejatinya kami ini sudah disumpah sebagai bhayangkari negara, dan itu tidak pernah kita ingkari," imbuhnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino