Pantau - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengkritik sikap Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, dalam kasus tewasnya siswa SMP bernama Afif Maulana.
Afif ditemukan tewas di bawah jembatan di Kuranji, Padang, dan diduga tewas akibat penyiksaan oleh polisi. Namun, Suharyono membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa korban akan terlibat tawuran.
Sahroni meminta Polda Sumbar agar fokus mengusut kematian Afif tanpa mengalihkan perhatian ke isu lain.
"Sebaiknya Polda Sumbar tidak perlu mempermasalahkan siapa yang memviralkan. Yang terpenting kasusnya diusut tuntas, transparan, dan terang benderang," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (2/7).
Ia menambahkan bahwa fokus seharusnya pada pengungkapan kasus, bukan pada siapa yang memviralkan.
"Kalau begitu caranya, semua yang memviralkan kasus di republik ini ditangkap aja semuanya sekalian. Biar nggak nanggung," tambah Sahroni.
Sahroni, yang juga Bendahara Umum NasDem, menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencari keadilan, termasuk melalui media sosial. Ia menilai bahwa polisi tidak perlu menunggu kasus menjadi viral untuk mengusutnya.
"Seharusnya polisi malah terbantu kalau ada laporan yang seperti ini, tinggal fokus usut tuntas lalu sampaikan lagi hasilnya ke masyarakat, beres," ucap Sahroni.
Sahroni juga menyayangkan pernyataan keras Irjen Suharyono, yang menurutnya bisa membuat masyarakat takut untuk melapor.
"Jangan sampai gara-gara ini, masyarakat jadi takut melapor, takut menyuarakan keadilan, karena khawatir dicari aparat. Parah kalau sampai ada rasa takut seperti itu di masyarakat," tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Aditya Andreas
