
Pantau.com - Pekerja darurat China pada Rabu, 23 Maret 2022, menemukan satu dari dua black box dari pesawat China Eastern Airlines yang jatuh dengan 132 orang di dalamnya, tetapi upaya Amerika Serikat untuk bergabung dalam penyelidikan ditunda karena aturan karantina COVID-19.
Perangkat black box yang ditemukan merupakan perekam suara kokpit pesawat, berdasarkan penilaian awal, kata seorang pejabat Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) kepada media. Ia menambahkan bahwa materi rekaman tampaknya selamat dari benturan dan dalam kondisi yang relatif baik.
Penerbangan MU5735 sedang dalam perjalanan dari kota barat daya Kunming ke Guangzhou di pantai pada hari Senin, 21 Maret 2022, ketika jet Boeing 737-800 tiba-tiba jatuh dari ketinggian.
Penyebab kecelakaan masih belum ditentukan. Sebagian besar bagian dari pesawat tampaknya telah hancur karena benturan, meskipun beberapa puing dan sisa-sisa manusia telah ditemukan.
"Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa bagian luar rekaman telah rusak parah, dan unit penyimpanannya yang sementara juga rusak sampai batas tertentu, relatif masih memiliki bagian-bagian lengkap," kata pejabat CAAC, Zhu Tao.
Black box sedang dikirim ke sebuah institut di Beijing untuk memecahkan misteri dibalik kecelakaan ini, meskipun berapa lama waktu yang dibutuhkan akan tergantung pada tingkat kerusakan, kata Zhu.
Dilaporkan bahwa cuaca di sepanjang jalur penerbangan pada hari kecelakaan tidak menimbulkan bahaya bagi pesawat. Pemandu lintas udara juga berkomunikasi dengan pilot setelah lepas landas dan sebelum jatuh, kata Mao Yanfeng, kepalapenyelidikan pesawat di CAAC.
Menteri Transportasi Amerika Serikat, Pete Buttigieg, mengatakan pada hari Rabu, 23 Maret 2022, bahwa pihak berwenang China telah mengundang Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) untuk mengambil bagian dalam penyelidikan kecelakaan itu, ia juga menambahkan bahwa ia sangat terdorong oleh undangan tersebut. Meskipun demikian, NTSB kemudian mengatakan belum menentukanapakah penyelidik akan melakukan perjalanan ke China sehubungan dengan persyaratan visa dan karantina.
"Kami bekerja dengan Departemen Luar Negeri untuk mengatasi masalah tersebut dengan pemerintah China, sebelum perjalanan ditentukan," kata NTSB. Mengingat China memiliki sangat sedikit kasus COVID, namun persyaratan kedatangan untuk warga negara dan orang asing memiliki durasi yang lama, setidaknya karantina hotel selama dua minggu.
Investigasi kecelakaan sedang dipimpin oleh China, tetapi Amerika Serikat diundang untuk mengambil bagian karena pesawat itu diproduksi di sana.
Pihak berwenang China mengatakan pesawat yang jatuh tersebut memenuhi standar untuk terbang sebelum lepas landas, dan ketiga pilot juga dalam keadaan sehat.
Kapten pesawat tersebut, yang direkrut pada Januari 2018, memiliki pengalaman terbang 6.709 jam, sedangkan pilot pertama dan kedua masing-masing memiliki 31.769 jam dan 556 jam, kata seorang pejabat China Eastern.
“Dari yang kami ketahui, kinerja ketiga pilot itu baik dan kehidupan keluarga mereka relatif harmonis,” kata pejabat itu.
Sedangkan salah satu co-pilot adalah observer yang sedang menambah pengalaman, kata maskapai itu.
Baca juga: Kotak Hitam Pesawat China Berpenumpang 132 Orang yang Jatuh di Pegunungan Ditemukan!
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani