Pantau.com - Naiyera Ashraf, mahasiswi berusia 21 tahun di Mesir dibunuh seorang pria di depan kampusnya setelah ia menolak ajakan nikah pria tersebut.
Pelaku melancarkan aksi pembunuhan kejinya pada Senin, (20/6/2022), di depan pintu masuk Universitas Mansoura, Mesir, mengutip dari Alarabiya News, Kamis (23/6/2022).
Pembunuhan itu terjadi di tengah jalanan yang ramai. Pelaku, Mohammed Adel berusia 21 tahun, menggorok leher korban dengan pisau.
Aksi keji pelaku itu terekam kamera dan videonya tersebar luas di media sosial.Kini pelaku telah ditangkap.
Orang-orang di keramaian yang menyaksikan pembunuhan itu secara langsung, menyerahkan pelaku kepada pihak kepolisian, kata jaksa penuntut umum Mesir melalui pernyataan resminya.
Ditemukan luka-luka di beberapa bagian tubuh korban, termasuk di leher dan dada.
Pihak keamanan kampus diminta untuk mengonfirmasi identitas pelaku oleh Jaksa.
Kantor Jaksa Mesir mengimbau masyarakat tidak menyebarkam video yang merekam pembunuhan itu dan tidak berspekulasi terkait motif pembunuhan itu.
Hal tersebut karena penyebaran itu dapat mengkompromikan bukti, membahayakan keluarga korban, mengganggu ketertiban umum dan mempengaruhi 'integritas penyelidikan'.
Pelaku melancarkan aksi pembunuhan kejinya pada Senin, (20/6/2022), di depan pintu masuk Universitas Mansoura, Mesir, mengutip dari Alarabiya News, Kamis (23/6/2022).
Pembunuhan itu terjadi di tengah jalanan yang ramai. Pelaku, Mohammed Adel berusia 21 tahun, menggorok leher korban dengan pisau.
Aksi keji pelaku itu terekam kamera dan videonya tersebar luas di media sosial.Kini pelaku telah ditangkap.
Orang-orang di keramaian yang menyaksikan pembunuhan itu secara langsung, menyerahkan pelaku kepada pihak kepolisian, kata jaksa penuntut umum Mesir melalui pernyataan resminya.
Ditemukan luka-luka di beberapa bagian tubuh korban, termasuk di leher dan dada.
Pihak keamanan kampus diminta untuk mengonfirmasi identitas pelaku oleh Jaksa.
Kantor Jaksa Mesir mengimbau masyarakat tidak menyebarkam video yang merekam pembunuhan itu dan tidak berspekulasi terkait motif pembunuhan itu.
Hal tersebut karena penyebaran itu dapat mengkompromikan bukti, membahayakan keluarga korban, mengganggu ketertiban umum dan mempengaruhi 'integritas penyelidikan'.
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani
