Pantau - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dikatakan bakal melarikan diri dari negaranya melalui jalur laut. Upaya ini dilakukan usai dirinya dicegat bagian imigrasi di bandara.
Sumber pertahanan menyebut para pembantu militer terdekat presiden tengah mendiskusikan kemungkinan membawa dia dan rombongan ke luar negeri dengan kapal patroli angkatan laut.
"Opsi terbaik saat ini melintasi jalur laut untuk keluar. Dia (Gotabaya) akan pergi ke Maldives atau India dan terbang ke Dubai," kata salah satu pejabat Kementerian Pertahanan Sri Lanka, Selasa (12/7/2022).
Jalur alternatif lainnya, yakni menggunakan pesawat charter dari bandara internasional kedua di negaranya di Mattala.
Bandara tersebut pembuatannya mengeluarkan ongkos yang besar, tapi jarang digunakan, mengutip AFP.
Semasa unjuk rasa besar berlangsung, Angkatan Laut Sri Lanka mengamankan Rajapaksa pada Sabtu (8/7/2022) dan membantu dia ke pelabuhan Trincomalee. Dari lokasi itu, Rajapaksa diangkut helikopter ke bandara internasional.
Sri Lanka berada dalam kekacauan usai negara itu dinyatakan bangkrut. April lalu, Kolombo gagal membayar utang luar negeri sebesar US$15 miliar atau sekitar Rp764 triliun.
Kini, Sri Lanka sedang dalam pembicaraan dengan IMF untuk kemungkinan bailout.
Akibat bangkrut, banyak harga barang naik, terutama barang impor dan bahan bakar minyak (BBM) kian hari, semakin langka.
Kelangkaan BBM membuat pemerintah dan rakyat terpaksa melakukan penghematan. Mulai dari memadamkan listrik setidaknya empat kali dalam sehari, menerapkan kerja jarak jauh untuk mengurangi mobilitas dan menutup sekolah.
Keadaan krisis ini membuat warga menggelar protes menuntut presiden dan perdana menteri mundur. Mereka bahkan merangsek ke istana presiden dan perdana menteri di Sri Lanka. Dari gambar yang beredar, demonstran bahkan terlihat berenang di kolam istana.
Di tengah kegaduhan dalam negeri Gotabaya tak menunjukkan diri. Sejumlah sumber mengungkapkan dia kabur ke luar negeri, sumber lain mengatakan ia bersembunyi di pangkalan angkatan laut timur Sri Lanka.
Namun, hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai keberadaan Gotabaya. (Laporan: Kiki)
Sumber pertahanan menyebut para pembantu militer terdekat presiden tengah mendiskusikan kemungkinan membawa dia dan rombongan ke luar negeri dengan kapal patroli angkatan laut.
"Opsi terbaik saat ini melintasi jalur laut untuk keluar. Dia (Gotabaya) akan pergi ke Maldives atau India dan terbang ke Dubai," kata salah satu pejabat Kementerian Pertahanan Sri Lanka, Selasa (12/7/2022).
Jalur alternatif lainnya, yakni menggunakan pesawat charter dari bandara internasional kedua di negaranya di Mattala.
Bandara tersebut pembuatannya mengeluarkan ongkos yang besar, tapi jarang digunakan, mengutip AFP.
Semasa unjuk rasa besar berlangsung, Angkatan Laut Sri Lanka mengamankan Rajapaksa pada Sabtu (8/7/2022) dan membantu dia ke pelabuhan Trincomalee. Dari lokasi itu, Rajapaksa diangkut helikopter ke bandara internasional.
Sri Lanka berada dalam kekacauan usai negara itu dinyatakan bangkrut. April lalu, Kolombo gagal membayar utang luar negeri sebesar US$15 miliar atau sekitar Rp764 triliun.
Kini, Sri Lanka sedang dalam pembicaraan dengan IMF untuk kemungkinan bailout.
Akibat bangkrut, banyak harga barang naik, terutama barang impor dan bahan bakar minyak (BBM) kian hari, semakin langka.
Kelangkaan BBM membuat pemerintah dan rakyat terpaksa melakukan penghematan. Mulai dari memadamkan listrik setidaknya empat kali dalam sehari, menerapkan kerja jarak jauh untuk mengurangi mobilitas dan menutup sekolah.
Keadaan krisis ini membuat warga menggelar protes menuntut presiden dan perdana menteri mundur. Mereka bahkan merangsek ke istana presiden dan perdana menteri di Sri Lanka. Dari gambar yang beredar, demonstran bahkan terlihat berenang di kolam istana.
Di tengah kegaduhan dalam negeri Gotabaya tak menunjukkan diri. Sejumlah sumber mengungkapkan dia kabur ke luar negeri, sumber lain mengatakan ia bersembunyi di pangkalan angkatan laut timur Sri Lanka.
Namun, hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai keberadaan Gotabaya. (Laporan: Kiki)
- Penulis :
- M Abdan Muflih
