
Pantau - Gedung Putih sukses merahasiakan rencana kunjungan Biden ke Ukraina. Biden terakhir kali terlihat di depan publik saat makan malam bersama istrinya, Jill, di sebuah restoran di Washington DC pada Sabtu (18/2/2023).
Kunjungan Biden ke Ukraina direncanakan secara diam-diam oleh para pejabat Gedung Putih dan lembaga pemerintahan AS lainnya, dengan tujuan menunjukkan solidaritas bagi Kiev menjelang peringatan setahun invasi Rusia.
Gedung Putih menyebut perencanaan dilakukan selama berbulan-bulan. Pada Jumat (17/2/2023) waktu setempat, Biden memutuskan untuk melaksanakan rencana kunjungan diam-diam ke Ukraina itu.
Dikutip dari Reuters, Senin (21/2/2023), para pejabat Gedung Putih mengungkapkan Biden berangkat dari Pangkalan Udara Gabungan Andrews di Maryland dan terbang dengan Air Force One pada Minggu (19/2/2023) dini hari, sekitar pukul 04.15 waktu setempat.
Dalam kunjungan itu Biden hanya didampingi sejumlah tim kecil penasihatnya. Biden juga membawa seorang reporter dan seorang fotografer di dalam pesawat kepresidenan AS. Biasanya Biden membawa rombongan wartawan yang 'ngepos' di Gedung Putih.
Biden terbang pada malam hari ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, yang digunakan oleh militer AS. Pesawat kepresidenan itu mengisi bahan bakar dan Biden melanjutkan penerbangan ke Rzeszow, Polandia bagian tenggara.
Perjalanan dilanjutkan via jalur darat selama satu jam ke Przemysl, sebuah kota yang terletak di perbatasan Polandia-Ukraina.
Dari sana, Biden melanjutkan perjalanan dengan kereta api selama 10 jam menuju ke Kiev. Kereta api yang ditumpangi Biden melaju di tengah kegelapan dengan pengamanan ekstra ketat di dalam gerbongnya.
Kereta api itu kemudian berhenti di stasiun Kiev-Pasazhyrsky di ibu kota Ukraina pada Senin (20/2/2023) sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Area di sekitar peron diamankan dan Duta Besar AS untuk Ukraina Bridget Brink menyambut Biden beserta para penasihatnya.
Dalam kunjungannya ke Kiev, Biden bertemu Presiden Volodymyr Zelensky dan mengumumkan bantuan militer tambahan AS senilai US$ 500 juta (Rp 7,5 triliun) untuk Ukraina.
Biden mengatakan bahwa bantuan tambahan itu mencakup lebih banyak amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang digunakan Ukraina dalam melawan invasi pasukan Rusia.
Dari Ukraina, Biden kembali ke Pezemysl dengan kereta api, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Warsawa, ibu kota Polandia.
Kunjungan Biden ke Ukraina direncanakan secara diam-diam oleh para pejabat Gedung Putih dan lembaga pemerintahan AS lainnya, dengan tujuan menunjukkan solidaritas bagi Kiev menjelang peringatan setahun invasi Rusia.
Gedung Putih menyebut perencanaan dilakukan selama berbulan-bulan. Pada Jumat (17/2/2023) waktu setempat, Biden memutuskan untuk melaksanakan rencana kunjungan diam-diam ke Ukraina itu.
Dikutip dari Reuters, Senin (21/2/2023), para pejabat Gedung Putih mengungkapkan Biden berangkat dari Pangkalan Udara Gabungan Andrews di Maryland dan terbang dengan Air Force One pada Minggu (19/2/2023) dini hari, sekitar pukul 04.15 waktu setempat.
Dalam kunjungan itu Biden hanya didampingi sejumlah tim kecil penasihatnya. Biden juga membawa seorang reporter dan seorang fotografer di dalam pesawat kepresidenan AS. Biasanya Biden membawa rombongan wartawan yang 'ngepos' di Gedung Putih.
Biden terbang pada malam hari ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, yang digunakan oleh militer AS. Pesawat kepresidenan itu mengisi bahan bakar dan Biden melanjutkan penerbangan ke Rzeszow, Polandia bagian tenggara.
Perjalanan dilanjutkan via jalur darat selama satu jam ke Przemysl, sebuah kota yang terletak di perbatasan Polandia-Ukraina.
Dari sana, Biden melanjutkan perjalanan dengan kereta api selama 10 jam menuju ke Kiev. Kereta api yang ditumpangi Biden melaju di tengah kegelapan dengan pengamanan ekstra ketat di dalam gerbongnya.
Kereta api itu kemudian berhenti di stasiun Kiev-Pasazhyrsky di ibu kota Ukraina pada Senin (20/2/2023) sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Area di sekitar peron diamankan dan Duta Besar AS untuk Ukraina Bridget Brink menyambut Biden beserta para penasihatnya.
Dalam kunjungannya ke Kiev, Biden bertemu Presiden Volodymyr Zelensky dan mengumumkan bantuan militer tambahan AS senilai US$ 500 juta (Rp 7,5 triliun) untuk Ukraina.
Biden mengatakan bahwa bantuan tambahan itu mencakup lebih banyak amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang digunakan Ukraina dalam melawan invasi pasukan Rusia.
Dari Ukraina, Biden kembali ke Pezemysl dengan kereta api, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Warsawa, ibu kota Polandia.
- Penulis :
- Fadly Zikry