HOME  ⁄  Internasional

Sepatu Donasi Branded Berakhir di Pasar Loak Senen, Perusahaan Raksasa Dow di AS Jadi Sorotan

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Sepatu Donasi Branded Berakhir di Pasar Loak Senen, Perusahaan Raksasa Dow di AS Jadi Sorotan
Pantau - Investigasi Reuters selama enam bulan menguak oknum oleh perusahaan raksasa petrokimia Amerika Serikat (AS) Dow dan pemerintah Singapura dalam program donasi puluhan ribu pasang sepatu bekas.

Perusahaan tersebut tanpa malu malah mengekspor donasi sepatu branded untuk dijual kembali di pasar-pasar loak di Tanah Air, tepatnya pasar Senen, Jakarta Pusat.

Pantau.com menonton video investigasi yang dilakukan jurnalis Reuters, Senin (6/6/2023). Wartawan Reuters, menggunakan pelacak lokasi yang tersembunyi di dalam sol sepatu, menemukan sepatu kets yang disumbangkannya di Singapura terdeteksi di pasar loak di Jakarta dan di Batam.

Secara tidak langsung, Reuters yang membongkar praktik jual beli sepatu bekas di Indonesia. Dalam video yang dilihat, tim memasang chip gps di dasar sol sepatu yang akan mereka sumbangkan untuk kaum miskin. Apa yang terjadi, sinyal kencang terdeteksi sepatu tersebut berada di sebuah toko sepatu bekas pasar Senen dan sebuah pasar loak yang terkenal di Batam, Kep. Riau.

Investigasi Reuters selama enam bulan yang diterbitkan pada 25 Februari menemukan bahwa sepuluh pasang sepatu yang disumbangkan oleh kantor berita tersebut untuk skema daur ulang yang dijalankan perusahaan raksasa Petrokimia.

Puluhan Ribu sepatu

Pada Juli 2021, Dow and Sport Singapore, sebuah lembaga pemerintah, meluncurkan program daur ulang. Dalam program itu, sepatu bersol karet akan dihancurkan menjadi butiran yang akan digunakan kembali untuk membuat jalur joging dan taman bermain baru. Publik menyumbangkan puluhan ribu sepatu untuk program tersebut.

Pada 27 Februari, dua hari setelah berita Reuters diterbitkan, Dow dan Sport Singapore mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada publik atas "kegagalan" dalam rantai pasokannya yang menyebabkan beberapa sepatu yang dimaksudkan untuk didaur ulang malah dikirim ke Indonesia.
Penulis :
Desi Wahyuni