
Pantau – Seorang pria di Maryland telah didakwa melakukan panggilan telepon yang mengancam ke kelompok advokasi LGBTQ sehubungan dengan penembakan mematikan bulan lalu di sekolah dasar Nashville.
Departemen Kehakiman mengumumkan pengaduan pidana federal Selasa (4/4/2023), terhadap Adam Michael Nettina. Pria berusia 34 tahun dari West Friendship itu muncul pertama kali di Pengadilan Distrik AS di Baltimore pada hari Senin. Dia didakwa melakukan komunikasi antarnegara bagian dengan ancaman untuk melukai.
Menurut dokumen pengadilan, organisasi yang tidak disebutkan namanya itu menerima pesan suara yang mengancam satu hari setelah penembakan, pada 28 Maret, dari nomor telepon yang diidentifikasi penyelidik sebagai milik Nettina.
Pesan tersebut merujuk pada penembakan massal 27 Maret di The Covenant School di Nashville, di mana tiga anak dan tiga orang dewasa tewas. Penembak berusia 28 tahun, yang ditembak dan dibunuh dalam konfrontasi dengan polisi, secara terbuka diidentifikasi sebagai transgender.
Menurut dokumen pengadilan, pesan suara yang ditinggalkan untuk kelompok pendukung LGBTQ berisi banyak ancaman, seperti ‘Kami akan memotong leher Anda. Kami akan menembak kepala Anda ... Anda akan membunuh kami? Kami akan membunuhmu 10 kali lebih banyak’.
Jika terbukti bersalah, Nettina bisa menghadapi hukuman maksimal lima tahun penjara.
Departemen Kehakiman mengumumkan pengaduan pidana federal Selasa (4/4/2023), terhadap Adam Michael Nettina. Pria berusia 34 tahun dari West Friendship itu muncul pertama kali di Pengadilan Distrik AS di Baltimore pada hari Senin. Dia didakwa melakukan komunikasi antarnegara bagian dengan ancaman untuk melukai.
Menurut dokumen pengadilan, organisasi yang tidak disebutkan namanya itu menerima pesan suara yang mengancam satu hari setelah penembakan, pada 28 Maret, dari nomor telepon yang diidentifikasi penyelidik sebagai milik Nettina.
Pesan tersebut merujuk pada penembakan massal 27 Maret di The Covenant School di Nashville, di mana tiga anak dan tiga orang dewasa tewas. Penembak berusia 28 tahun, yang ditembak dan dibunuh dalam konfrontasi dengan polisi, secara terbuka diidentifikasi sebagai transgender.
Menurut dokumen pengadilan, pesan suara yang ditinggalkan untuk kelompok pendukung LGBTQ berisi banyak ancaman, seperti ‘Kami akan memotong leher Anda. Kami akan menembak kepala Anda ... Anda akan membunuh kami? Kami akan membunuhmu 10 kali lebih banyak’.
Jika terbukti bersalah, Nettina bisa menghadapi hukuman maksimal lima tahun penjara.
- Penulis :
- M Abdan Muflih