
Pantau – Empat orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka setelah penembakan massal di sebuah pesta 4 Juli di Louisiana, kata polisi.
Menurut ABC News, Kepala Polisi Shreveport Wayne Smith dan Anggota Dewan Tabatha Taylor mengatakan bahwa beberapa pria saling bertukar tembakan sekitar pukul 23.40 pada Selasa (4/7/2023).
Tiga orang awalnya dilaporkan tewas, dan kemudian mayat keempat ditemukan pada Rabu pagi. Namun, belum ada penangkapan terhadap tersangka yang dilakukan pihak kepolisian.
"Anda tidak akan lolos begitu saja," kata Taylor pada Rabu (5/7/2023).
"Apa yang telah Anda lakukan telah membuat masyarakat ini trauma. Anda telah membuat kami trauma dengan cara yang tak terduga. Saya ingin siapa pun Anda harus membayarnya," imbuhnya.
Dilansir dari CCN, di antara tujuh orang yang tertembak dan selamat, satu orang berada dalam kondisi kritis dan enam orang menderita luka yang tidak mengancam jiwa, kata juru bicara kepolisian Shreveport, Sersan Angie Willhite.
Penembakan massal di Shreveport merupakan salah satu dari 17 penembakan yang terjadi di seluruh Amerika Serikat pada akhir pekan liburan Fourth of July, menurut data yang dipublikasikan oleh Gun Violence Archive.
Penembakan massal di Philadelphia pada Senin (3/7/2023) malam menewaskan lima orang dan dua orang lainnya terluka, sementara tiga orang tewas dalam penembakan di Fort Worth, Texas pada Senin malam.
Penembakan ini terjadi setelah dua orang tertembak fatal dan sedikitnya 28 orang terluka dalam sebuah pesta di Baltimore.
Sedikitnya sembilan orang, termasuk seorang anak dan seorang remaja, juga terluka dalam penembakan terpisah di ibukota negara tersebut pada Rabu (5/7/2023) pagi, menurut NBC News.
Di New York City, dua orang tewas dan 11 lainnya luka-luka dalam sebuah perayaan semalam, New York Post melaporkan.
Dan pada Selasa malam, seorang anak berusia 7 tahun di Florida tertembak fatal di kepala setelah dua kelompok anak terlibat perkelahian di dekat sebuah dermaga perahu.
"Insiden di Courtney Campbell Causeway ini hanya menambah daftar kejadian yang telah terjadi ketika orang-orang tidak bertanggung jawab dengan senjata api mereka. Kita harus lebih baik lagi sebagai sebuah komunitas sebagai orang Amerika," kata Calvin Johnson, Wakil Kepala Investigasi dan Dukungan, menurut Fox13.
Menurut ABC News, Kepala Polisi Shreveport Wayne Smith dan Anggota Dewan Tabatha Taylor mengatakan bahwa beberapa pria saling bertukar tembakan sekitar pukul 23.40 pada Selasa (4/7/2023).
Tiga orang awalnya dilaporkan tewas, dan kemudian mayat keempat ditemukan pada Rabu pagi. Namun, belum ada penangkapan terhadap tersangka yang dilakukan pihak kepolisian.
"Anda tidak akan lolos begitu saja," kata Taylor pada Rabu (5/7/2023).
"Apa yang telah Anda lakukan telah membuat masyarakat ini trauma. Anda telah membuat kami trauma dengan cara yang tak terduga. Saya ingin siapa pun Anda harus membayarnya," imbuhnya.
Dilansir dari CCN, di antara tujuh orang yang tertembak dan selamat, satu orang berada dalam kondisi kritis dan enam orang menderita luka yang tidak mengancam jiwa, kata juru bicara kepolisian Shreveport, Sersan Angie Willhite.
Penembakan massal di Shreveport merupakan salah satu dari 17 penembakan yang terjadi di seluruh Amerika Serikat pada akhir pekan liburan Fourth of July, menurut data yang dipublikasikan oleh Gun Violence Archive.
Penembakan massal di Philadelphia pada Senin (3/7/2023) malam menewaskan lima orang dan dua orang lainnya terluka, sementara tiga orang tewas dalam penembakan di Fort Worth, Texas pada Senin malam.
Penembakan ini terjadi setelah dua orang tertembak fatal dan sedikitnya 28 orang terluka dalam sebuah pesta di Baltimore.
Sedikitnya sembilan orang, termasuk seorang anak dan seorang remaja, juga terluka dalam penembakan terpisah di ibukota negara tersebut pada Rabu (5/7/2023) pagi, menurut NBC News.
Di New York City, dua orang tewas dan 11 lainnya luka-luka dalam sebuah perayaan semalam, New York Post melaporkan.
Dan pada Selasa malam, seorang anak berusia 7 tahun di Florida tertembak fatal di kepala setelah dua kelompok anak terlibat perkelahian di dekat sebuah dermaga perahu.
"Insiden di Courtney Campbell Causeway ini hanya menambah daftar kejadian yang telah terjadi ketika orang-orang tidak bertanggung jawab dengan senjata api mereka. Kita harus lebih baik lagi sebagai sebuah komunitas sebagai orang Amerika," kata Calvin Johnson, Wakil Kepala Investigasi dan Dukungan, menurut Fox13.
- Penulis :
- M Abdan Muflih