Pantau - Pemerintah Ibu Kota Jepang, Tokyo, bakal meluncurkan aplikasi kencan (dating apps) versinya sendiri pada awal musim panas ini dalam rangka meningkatkan angka kelahiran nasional yang kian menurun.
Dikutip dari Japan Today, Rabu (5/6/2024), para pengguna akan diminta untuk menyerahkan dokumentasi yang membuktikan bahwa mereka masih lajang secara hukum dan menandatangani surat yang menyatakan bahwa mereka bersedia untuk menikah. Tak hanya itu, pengguna juga harus menunjukkan slip pajak untuk membuktikan gaji tahunan.
“Kami mengetahui bahwa 70 persen orang yang ingin menikah tidak secara aktif mengikuti acara atau aplikasi untuk mencari pasangan,” ucap seorang pejabat Tokyo.
“Kami ingin memberi mereka dorongan untuk menemukannya,” sambungnya.
Diketahui, pada 2023 lalu, Jepang mencatat lebih dari dua kali lebih banyak angka kematian dibandingkan kelahiran bayi.
Data awal pemerintah menunjukkan bahwa jumlah kelahiran turun selama delapan tahun berturut-turut menjadi 758.631, atau turun 5,1 persen, sedangkan umlah kematian mencapai 1.590.503.
Negara ini menghadapi kekurangan tenaga kerja yang semakin meningkat, dan Perdana Menteri Fumio Kishida telah menjanjikan kebijakan-kebijakan termasuk bantuan keuangan untuk keluarga, akses penitipan anak yang lebih mudah, dan lebih banyak cuti orang tua.
[Sumber: Japan Today]
- Penulis :
- Abdan Muflih
