Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ursula von der Leyen Kembali Terpilih jadi Presiden Komisi Eropa

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Ursula von der Leyen Kembali Terpilih jadi Presiden Komisi Eropa
Foto: Ursula von der Leyen bereaksi usai terpilih kembali sebagai Presiden Komisi Eropa dalam Sidang Paripurna Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, pada Kamis (18/7/2024) waktu setempat. (Getty)

Pantau - Ursula von der Leyen berhasil mempengaruhi 401 dari 707 anggota Parlemen Eropa untuk mendukung dirinya.

Pada pemilihan tersebut, von der Leyen kembali terpilih sebagai Presiden Komisi Eropa dengan keunggulan 41 suara, sehingga dia kembali ke pleno pertama dengan mandat baru yang lebih kuat.

Sebelum pemungutan suara, von der Leyen menyampaikan pidato panjang yang merangkul partai-partai sentris dan sayap kiri, namun tidak menyertakan partai-partai sayap kanan.

Dia membeberkan prioritas untuk agenda selanjutnya, tampil lebih percaya diri dari sebelumnya, namun juga mengundang sejumlah pertanyaan.

Janji Ursula von der Leyen

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berjanji akan mengusulkan pengurangan emisi berbahaya di negara-negara Uni Eropa (UE) sebesar 90 persen pada tahun 2040, dengan catatan jika dia terpilih kembali untuk masa jabatan kedua.

Anggota Parlemen Eropa akan memberikan suara di Strasbourg pada Kamis (18/7/2024) terkait pencalonan Von der Leyen untuk masa jabatan berikutnya sebagai jabatan Ketua Komisi Eropa.

"Fokus sepenuhnya adalah mendukung dan menciptakan kondisi yang tepat bagi perusahaan untuk mencapai tujuan bersama kami. Fokus ini berarti menyederhanakan, berinvestasi, dan memastikan akses ke pasokan energi dan bahan mentah yang murah, berkelanjutan, dan aman," ujarnya.

"Fokus ini juga akan menyiapkan jalan menuju target pengurangan emisi sebesar 90 persen pada tahun 2040 yang akan kami usulkan untuk diabadikan dalam Undang-Undang Iklim Eropa," sambung Von der Leyen dalam pedoman politiknya yang diterbitkan oleh Komisi Eropa.

Dia juga berjanji untuk memperkenalkan undang-undang untuk mempercepat dekarbonisasi dalam industri Eropa.

Sebelumnya, Komisi Eropa mengusulkan penetapan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di Uni Eropa sebesar 90 persen net pada tahun 2040 dibandingkan dengan tingkat gas rumah kaca pada tahun 1990.

Pada tahun 2019, Uni Eropa mengumumkan niatnya untuk menjadi wilayah netral iklim pada tahun 2050.

Diadopsi pada akhir tahun 2019, Kesepakatan Eropa Hijau (European Green Deal) adalah rencana besar untuk transformasi ekonomi, sosial, dan lingkungan guna menjadikan Eropa sebagai benua netral iklim pada tahun 2050.

Konsep netralitas iklim mengasumsikan bahwa emisi gas berbahaya ke atmosfer adalah nol, atau emisi yang dikeluarkan itu dikompensasi dengan upaya-upaya untuk perlindungan lingkungan.

Pihak berwenang Uni Eropa sekarang ini sedang merevisi target sementara untuk pangsa konsumsi energi terbarukan di wilayah tersebut pada tahun 2030, dengan rencana meningkatkannya dari 32% menjadi 45%.

Sumber: REUTERS/SPUTNIK/OANA

Penulis :
Khalied Malvino