Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

49 Korban Tewas Pascahujan Deras Picu Banjir-Tanah Longsor di India

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

49 Korban Tewas Pascahujan Deras Picu Banjir-Tanah Longsor di India
Foto: Upaya pencarian dan penyelamatan serta evakuasi korban terus dilakukan pascahujan deras yang mengakibatkan tanah longsor hingga banjir, dan dilaporkan 49 korban tewas di Wayanad, Kerala, India selatan, pada Selasa (30/7/2024). (Getty)

Pantau - Puluhan korban dilaporkan tewas, menyusul serangkaian tanah longsor dipicu curah hujan deras di wilayah perbukitan di negara bagian Kerala, India selatan, menurut berbagai sumber resmi.

Tanah longsor melanda kawasan di sekitar Meppadi, distrik Wayanad, pada Selasa (30/7/2024) pagi waktu setempat. Akibatnya empat desa terisolasi. Operasi penyelamatan terhambat lantaran derasnya hujan.

Menurut Sekretaris Pers untuk Menteri Utama Kerala, PM Manoj, tanah mengakibatkan setidaknya 49 korban tewas sejauh ini. Diprediksi, jumlah korban jiwa akan terus bertambah.

Dilaporkan juga 70 orang menderita luka dan kini sedang menerima perawatan di sejumlah rumah sakit distrik, menurut beberapa sumber resmi.

Merespons bencana ini, lebih dari 200 tentara dikerahkan ke daerah tersebut, dan dua helikopter Angkatan Udara (AU) India dikirim untuk upaya penyelamatan.

Selain itu, pesawat nirawak alias drone milik pihak kepolisian dan regu anjing pelacak juga dikirim ke daerah itu guna membantu operasi pencarian dan penyelamatan.

Militer Angkatan Darat India telah mengindikasikan ada kecurigaan ratusan orang telah terperangkap.

"Ratusan orang diduga telah terperangkap," tulis Angkatan Darat India dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: 18 Korban Tewas dalam Laka Maut Bus vs Truk Tangki Susu di India

Dalam unggahan di media sosial, disebutkan tim medis telah dikirim untuk menyelamatkan sekitar 250 orang yang diyakini terdampar.

Anggota DPR India daerah pemilihan Kerala, Sandosh Kumar menuturkan kepada kantor berita ANI, bahwa beberapa daerah terdampak banjir di distriknya "benar-benar terdampar".

"Operasi penyelamatan ini juga menjadi semakin sulit," ujarnya.

Surat kabar Hindu tersebut mengungkapkan, banyak rumah, kendaraan, hingga pertokoan terendam lumpur dan air. Jembatan utama Chooralmala juga hancur, menurut surat kabar Indian Express, dengan banyak daerah yang terputus.

Surat kabar itu juga menampilkan sejumlah foto aliran air berwarna coklat yang berputar-putar di tengah-tengah pohon-pohon yang tumbang, batu-batu besar, dan sejumlah bangunan rusak.

"Situasinya serius. Pemerintah telah mendesak semua lembaga untuk melakukan penyelamatan," kata Menteri Kehutanan negara bagian, AK Saseendran kepada kantor berita Reuters.

Baca juga: Korban Tewas Tanah Longsor Ethiopia Bertambah jadi 229 Orang

Menulis di akun X-nya, Perdana Menteri (PM) Narendra Modi "merasa tertekan" dengan sederet kejadian di Kerala. Dia juga telah berbicara dengan Ketua Menteri negara bagian Kerala, Pinarayi Vijayan, yang meyakinkannya akan "semua bantuan yang mungkin".

Pemimpin oposisi Rahul Gandhi, yang sebelumnya mewakili konstituen Wayanad di DPR India, mengaku "sangat sedih" dengan pemberitaan tanah longsor ini. Diharapkannya, mereka yang terjebak akan segera diselamatkan.

BMKG India memprediksi akan turun lebih banyak hujan dalam beberapa jam ke depan. Hujan monsun di seluruh wilayah ini dari Juni- September 2024 memberikan jeda dari panasnya musim panas, dan sangat penting untuk mengisi persediaan air.

Hujan ini sangat penting untuk pertanian dan mata pencaharian jutaan petani, termasuk ketahanan pangan bagi hampir dua miliar orang di Asia Selatan. Namun, hujan juga mengakibatkan kehancuran berupa tanah longsor dan banjir.

Jumlah banjir dan tanah longsor yang fatal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Para ahli mengklaim, perubahan iklim memperparah cuaca ekstrem tersebut.

Sumber: Aljazeera

Penulis :
Khalied Malvino