billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Pasukan Israel Serang Markas UNIFIL di Lebanon, Tentara Terluka

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Pasukan Israel Serang Markas UNIFIL di Lebanon, Tentara Terluka
Foto: Pasukan perdamaian Spanyol dari UNIFIL berkoordinasi dengan Angkatan Bersenjata Lebanon dalam patroli di Marjayoun, Lebanon selatan. (Getty Images)

Pantau - Pasukan Israel kembali menyerang markas besar Pasukan Perdamaian Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) yang terletak di Lebanon Selatan, pada Jumat (11/10/2024). Serangan ini melukai beberapa tentara penjaga perdamaian asal Sri Lanka yang ditempatkan di sana.

Menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon, sebuah tank Merkava Israel menembakkan peluru yang mengenai salah satu menara pengamatan UNIFIL di jalan utama yang menghubungkan Tyre ke Naqoura, di depan pos pemeriksaan Angkatan Darat Lebanon, mengakibatkan cedera bagi pasukan penjaga perdamaian Sri Lanka.

Selain itu, artileri Israel dilaporkan menghantam pintu masuk utama pusat komando UNIFIL di Naqoura, memicu kerusakan pada fasilitas tersebut. Ini merupakan serangan kedua terhadap pusat komando tersebut dalam kurun waktu tiga hari.

BACA JUGA: Prajurit TNI UNIFIL Selamat dari Insiden Rekoset di Lebanon, Kondisi Stabil

Pada Kamis (10/10/2024), UNIFIL menyatakan markas besarnya di Naqoura dan sejumlah posisi lainnya telah beberapa kali menjadi sasaran tembakan dari pasukan Israel, melukai dua tentara penjaga perdamaian.

Situasi di wilayah tersebut tetap tegang karena UNIFIL beroperasi di tengah aksi militer yang intensif dan meningkat.

Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran ke seluruh Lebanon, menargetkan posisi Hizbullah, yang menurut Israel menjadi ancaman keamanan. Serangan ini mengakibatkan 1.351 orang tewas, lebih dari 3.800 orang terluka, dan lebih dari 1,2 juta warga mengungsi.

BACA JUGA: Eskalasi Konflik Gaza Kian Memanas, Pasukan UNIFIL TNI Siaga-Waspada di Lebanon

Serangan udara ini merupakan bagian dari eskalasi konflik lintas batas antara Israel dan Hizbullah, yang telah berlangsung selama setahun, menyusul dimulainya serangan Israel ke Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

Di Gaza, serangan Israel juga menewaskan lebih dari 42.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada Oktober 2023.

Meskipun ada peringatan internasional mengenai potensi perang regional di Timur Tengah, Israel tetap memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat di Lebanon selatan pada awal Oktober 2024. (Anadolu)

Penulis :
Khalied Malvino