Pantau - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan pada Minggu (27/10/2024), negaranya tak menginginkan perang, namun siap membela rakyatnya dan merespons serangan Israel dengan "proporsional."
“Kami tidak mencari perang, namun akan membela negara dan hak rakyat kami. Kami akan memberikan respons proporsional terhadap agresi rezim Zionis,” ujar Pezeshkian dalam pertemuan Kabinet di Teheran, seperti dilaporkan kantor berita resmi IRNA, dikutip Senin (28/10/2024).
“Seluruh dunia menyaksikan bagaimana para pendukung rezim Israel, terutama Amerika Serikat (AS), mengklaim membela kebebasan dan hak asasi manusia, tetapi diam atas pembunuhan puluhan ribu perempuan dan anak-anak," sambungnya.
Pezeshkian juga memerintahkan sejumlah pejabat untuk mengidentifikasi dan menghukum pelaku serangan teroris yang menewaskan 10 aparat di Taftan, Provinsi Sistan-Baluchestan, pada Sabtu (26/10/2024).
Baca juga: Iran Kecam Dewan Keamanan PBB Tak Efektif Atasi Konflik Timur Tengah
Pezeshkian memperingatkan ketegangan akan meningkat jika rezim Zionis melanjutkan agresi dan kejahatannya, sembari menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai pemicu tindakan tersebut.
Sebelumnya, Israel mengklaim menyerang Iran selama empat jam, namun Teheran menyatakan berhasil menggagalkan upaya "entitas Zionis" untuk menyerang beberapa titik di Teheran dan seluruh negeri.
Otoritas Iran pada Minggu (27/10/2024) mengumumkan, korban tewas akibat serangan Israel meningkat menjadi lima orang, termasuk empat tentara dan satu warga sipil.
Serangan ini terjadi setelah Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal ke Israel pada 1 Oktober 2024, sebagai "balasan" atas pembunuhan para pemimpin Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon. Iran sebelumnya telah mewanti-wanti setiap serangan Israel akan mendapat respons yang lebih keras.
Baca juga: Pagi-pagi Israel Serang Iran, Situs Militer di Teheran Hancur Lebur
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino
