Pantau - Topan super Man-Yi atau Pepito menerjang Filipina dan mengganggu operasional penerbangan serta layanan transportasi di sejumlah wilayah pada Sabtu (16/11) malam. Dampak dari bencana ini terasa di berbagai sektor, termasuk penerbangan dan infrastruktur vital.
Dikutip dari Anadolu, Minggu (17/11/2024), Otoritas Penerbangan Sipil Filipina melaporkan bahwa sebanyak 75 penerbangan domestik dan 18 penerbangan internasional milik Philippine Airlines serta Cebu Pacific dibatalkan.
Pembatalan penerbangan tersebut terjadi untuk hari seluruh jadwal hari Minggu dan Senin (18/11) besok.
Menurut Inquirer.Net, Topan ini telah menyebabkan kerusakan signifikan, dengan dua orang dilaporkan terluka dan lebih dari 850.000 orang terpengaruh di seluruh Filipina.
Baca juga: Korea Utara Blokir Sinyal GPS: Dampak Terhadap Keamanan dan Penerbangan di Korea Selatan
Dewan Nasional Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana (NDRRMC) menyatakan bahwa sekitar 111.658 orang telah dievakuasi ke tempat-tempat penampungan sementara untuk menghindari bahaya.
Angin kencang yang mencapai kecepatan maksimum 185 km/jam merobohkan pepohonan, menghancurkan kabel listrik, dan merusak atap bangunan di berbagai daerah.
Topan ini pertama kali menghantam Pulau Catanduanes, sebuah wilayah yang jarang dihuni penduduk, pada Sabtu malam.
Untuk merespons situasi darurat, pemerintah Filipina mengerahkan lebih dari 36.000 personel penyelamat dari Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan penjaga pantai guna membantu proses evakuasi dan mempercepat pemulihan pasca-bencana.
Baca juga: Pemerintah Tutup Sekolah Dasar Imbas Kabut Asap di New Delhi
Badan Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (PAGASA) menyebutkan bahwa meskipun Man-Yi diperkirakan akan melemah, tetapi dampak dari badai ini diperkirakan masih akan dirasakan beberapa waktu ke depan.
- Penulis :
- Sofian Faiq
