
Pantau - Juri besar federal di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (12/12/2024) mengajukan dakwaan terhadap mantan pejabat pemerintah Suriah, Samir Ousman Alsheikh, yang menjabat sebagai Kepala Penjara Pusat Damaskus periode 2005-2008.
Alsheikh, yang berusia 72 tahun, diduga memerintahkan bawahannya untuk menyiksa tahanan politik dan lainnya dengan kekerasan fisik serta penderitaan mental yang parah. Dalam beberapa kasus, ia bahkan terlibat langsung dalam insiden penyiksaan tersebut.
Penyiksaan itu bertujuan untuk menghalangi oposisi terhadap rezim Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, menurut Kementerian Kehakiman AS. Selain itu, Alsheikh juga diduga berbohong tentang tindakannya untuk mendapatkan "green card" atau izin tinggal di AS.
Alsheikh, yang sebelumnya memegang jabatan di kepolisian Suriah dan aparat keamanan negara, dikenal sebagai anggota Partai Baath yang berkuasa di Suriah. Ia diangkat sebagai Gubernur Deir Ez-Zour oleh Assad pada 2011.
Baca juga:
- Rezim Bashar al-Assad Runtuh, Suriah Langsung Ganti Warna Bendera
- AS bakal Terus Kerja Bareng Turki Pantau Situasi Suriah
Indiktmen baru yang dikeluarkan pada Kamis (12/12/2024) ini menambahkan tiga dakwaan penyiksaan dan satu dakwaan konspirasi untuk melakukan penyiksaan, di samping tuduhan penipuan visa dan upaya penipuan naturalisasi yang terkuak dalam dakwaan awal terhadap Alsheikh pada Agustus 2024.
Dalam dakwaan terpisah yang dibuka pada Senin (9/12/2024), dua mantan pejabat tinggi intelijen Suriah di bawah Assad juga didakwa melakukan kejahatan perang. Mereka diduga terlibat dalam konspirasi aksi kekejaman dan tidak manusiawi terhadap tahanan sipil, termasuk warga negara AS, selama perang sipil Suriah yang dimulai pada 2011.
Perang saudara yang berlangsung selama 13 tahun ini telah menewaskan ratusan ribu orang, memicu krisis pengungsi, dan meninggalkan perkotaan yang hancur, sementara ekonomi Suriah terpuruk akibat sanksi internasional.
- Penulis :
- Khalied Malvino