
Pantau - Wakil Tetap Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Robert Wood, mengungkapkan negaranya akan terus berkoordinasi dengan Turki mengenai situasi di Suriah.
Setelah sesi darurat Dewan Keamanan PBB terkait Suriah, yang dipicu jatuhnya rezim Bashar al-Assad, Wood menekankan pentingnya kerja sama erat dengan Turki sebagai sekutu NATO.
Dia memastikan kolaborasi ini akan berlanjut dalam beberapa pekan dan bulan ke depan untuk memantau perkembangan situasi di Suriah.
Saat ditanya tentang operasi Turki yang menargetkan kelompok teroris PKK/YPG di Suriah timur laut, Wood menyatakan menjaga stabilitas di Suriah tetap menjadi prioritas.
Dia menyadari ketegangan yang mungkin muncul, namun menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak untuk menciptakan kondisi yang stabil di negara tersebut.
Wood juga menekankan perlunya dukungan untuk proses transisi di Suriah yang mencerminkan kehendak rakyat, serta menciptakan Suriah yang demokratis, menghormati hak asasi manusia, dan menjaga martabat warga negaranya.
Lebih lanjut, Wood menyoroti pentingnya pemantauan komunitas internasional terhadap pejabat yang mengambil alih pemerintahan Suriah, memastikan mereka memenuhi komitmen mereka.
Dia juga mengingatkan soal potensi ancaman sisa amunisi dan senjata kimia dalam transisi ini.
Wakil Tetap Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya menyatakan, Dewan Keamanan PBB sepakat menjaga integritas wilayah Suriah dan memastikan bantuan kemanusiaan sampai ke warga yang membutuhkan.
Dia juga mengungkapkan keprihatinan atas perkembangan terbaru di Suriah dan berjanji akan terus mengikuti situasi tersebut.
Terkait dengan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Nebenzya mengakui kelompok ini masih dianggap sebagai organisasi teroris meskipun telah dibahas dalam diskusi.
Setelah pasukan anti-rezim merebut Damaskus pada Minggu (8/12/2024) pagi, Assad dan keluarganya melarikan diri ke Rusia, menandai jatuhnya rezim yang telah berkuasa sejak 1963.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino